Diberi brand MakanKu, teknologi dari produk ini disebut-sebut baru pertama kali ada di Indonesia. Di mana dalam satu kemasan box plastik foodgrade, sudah berisi lauk, nasi, sambal, pelengkap serta bahan pemanas.
Bahan pemanas inilah yang membedakan produk buatan PT. Halalan Thayyiban Indonesia (HaTI) ini, dengan produk yang lain. Sebab pemanas ini tidak memerlukan api atau listrik sebagai energinya. Tapi cukup dengan memberinya air putih. Yang kemudian akan memicu reaksi kimia dan memunculkan energi panas.
"Di Indonesia, ini adalah satu-satunya. Dan teknologi seperti ini juga sudah diterapkan di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, dan yang lainnya. Karena itu untuk pemanasnya saya harus mengimpor dari luar," ujar pemilik ratusan gerai ayam bakar, yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri itu.
Bahan pemanas dalam produk MakanKu ini memang terbilang unik. Dikemas dalam sebuah kantung khusus, energi panas yang dihasilkan, selanjutnya digunakan untuk mematangkan nasi.
"Dalam satu box ini isinya ada lauk, nasi, sambal serta pelengkap. Untuk nasinya sengaja dibuat setengah matang. Sehingga bisa dimatangkan dengan pemanas yang kita sertakan. Cukup 15 menit saja. Untuk menunya sendiri setidaknya ada 10 menu. Tapi untuk saat ini yang sudah mendapat registrasi dari BPOM dan MUI baru 5. Di antaranya rendang, gudeg, gulai ikan serta gulai ayam. Sedangkan yang lain masih dalam proses," urai pria yang sudah menjalankan bisnis kuliner sejak awal tahun 90 an ini.
Produk ini sedianya akan mulai dlaunching pada bulan Juli nanti. Yang mana diharapkan dengan bisa ikut meramaikan bisnis makanan siap saji dalam kemasan di Indonesia. Serta tentunya bisa membuka lapangan kerja baru. Terutama bagi warga di sekitar pabrik pengolahan makanan itu, yang berada di wilayah Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Dengan produk ini, kami berhasil masuk menjadi salah satu, dari lima perusahaan cattering yang ditunjuk kementerian agama Republik Indonesia. Untuk penyediaan makanan bagi jamaah haji. Terutama pada lima hari puncak (3 hari sebelum ARMINA dan 2 hari setelah ARMINA). Karena pada saat itu kondisi di Makkah sudah sangat crowded. Sehingga tidak mungkin menyediakan fresh meal. Karena itu pula produk ini coccok untuk berbagai aktifitas outdoor, sepertj camping, piknik ataupun penanggulangan bencana. Apalagj dia bisa tahan hingga satu tahun," pungkas Puspo. //sik