TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Popcorn Disebut Bahaya untuk Balita, Ini Penyebabnya

Bahaya Popcorn untuk balita
Popcorn disebut bahaya bila dijadikan camilan untuk balita

WARTAJOGLO - Meskipun popcorn terlihat seperti camilan yang tidak berbahaya, para ahli memperingatkan bahwa camilan ini dapat menimbulkan risiko yang berpotensi fatal bagi anak-anak di bawah usia 4 tahun.

Dr. Niamh Lynch, seorang dokter anak, menegaskan bahwa tidak ada cara yang aman untuk memberikan popcorn kepada balita. 

"Apa yang saya rekomendasikan sebagai cara teraman untuk memberi popcorn kepada balita? Saya tidak punya. Itu sangat berbahaya," ujar Dr. Lynch, seperti dilansir dalam laporan Medical Daily pada Minggu 9 Maret 2025.

Dr. Lynch menjelaskan bahwa saluran pernapasan balita masih sangat kecil, kira-kira sebesar jari kelingking. 

Popcorn, baik dalam bentuk utuh maupun partikel kecil, dapat dengan mudah terhirup dan menyumbat saluran pernapasan. 

"Jika teraspirasi atau terhirup, popcorn dapat mengendap di paru-paru dan menyebabkan infeksi serius. Bahkan, hal itu bisa berakibat fatal," tegasnya.

Tersedak adalah salah satu penyebab utama cedera dan kematian pada anak-anak, terutama balita. Popcorn, dengan teksturnya yang keras dan bentuknya yang tidak beraturan, sangat rentan menyebabkan tersedak. 

Bahkan partikel kecil popcorn yang terhirup dapat menyebabkan infeksi paru-paru yang serius.

"Jika balita menghirup popcorn ke dalam saluran pernapasan, sayangnya hal itu dapat menyebabkan kematian. Dan jika mereka menghirup partikel kecil, hal itu dapat menyebabkan infeksi yang sangat serius. Jadi, popcorn terlalu berbahaya dan tidak direkomendasikan oleh dokter anak," jelas Dr. Lynch.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat juga mengeluarkan peringatan serupa. 

CDC menyarankan agar orang tua dan pengasuh menghindari memberikan popcorn, anggur utuh, selai kacang, dan keju potong dadu kepada anak-anak di bawah usia 4 tahun karena risiko tersedak yang tinggi.

"Hindari menyajikan popcorn, sesendok selai kacang, anggur utuh, dan keju potong dadu kepada anak-anak di bawah usia 4 tahun, karena dapat menyebabkan tersedak. Selalu awasi anak-anak saat mereka makan," demikian peringatan dari CDC.

Untuk mengurangi risiko tersedak, CDC memberikan beberapa rekomendasi penting bagi orang tua dan pengasuh.

Yang pertama pastikan anak duduk dalam posisi tegak saat makan. Posisi ini membantu makanan turun dengan lancar dan mengurangi risiko tersumbatnya saluran pernapasan.

Lalu hindari makan di stroller atau kereta dorong, sebab hal ini dapat membuat pengawasan menjadi sulit. Waktu makan sebaiknya dilakukan di tempat yang tenang dan fokus.

Berikutnya awasi anak saat makan, termasuk selalu perhatikan apa yang dimasukkan anak ke dalam mulutnya. Jangan biarkan anak makan tanpa pengawasan.

Dan yang utama pilih makanan yang aman, dengan menghindari memberikan makanan yang berisiko tinggi menyebabkan tersedak, seperti popcorn, kacang utuh, atau permen keras.

Terkait camilan yang aman, CDC memberikan beberapa alternatif yang aman dikonsumsi balita. Di antaranya potongan buah yang lembut dan kecil (misalnya pisang atau alpukat), lalu sayuran yang dimasak hingga lunak serta biskuit bayi atau camilan khusus balita, yang dirancang untuk mengurangi risiko tersedak. 

Dengan pengawasan yang tepat dan pemilihan makanan yang hati-hati, kita dapat melindungi anak-anak dari bahaya tersedak dan memastikan mereka tumbuh dengan sehat dan aman. //Lan

Type above and press Enter to search.