![]() |
Rektor ISI Solo (baju putih) bertemu pejabat Pemerintah Kabupaten banyuwnagi membahas pembangunan kampus di Bumi Blambangan |
WARTAJOGLO, Solo - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk mendukung Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dalam rencana pendirian kampus di wilayah Bumi Blambangan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Dr. Suratno, S.Pd., M.M., dalam pertemuan dengan Rektor ISI Solo, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum., di Kampus ISI Solo Kentingan pada Rabu 26 Februari 2025.
Pertemuan ini dilakukan dalam rangka Monitoring dan Evaluasi Program Banyuwangi Cerdas (PBC) yang telah berjalan di ISI Solo sejak 2018.
Program ini telah memberikan kesempatan kepada 61 mahasiswa asal Banyuwangi untuk menempuh pendidikan di berbagai program studi di ISI Solo.
Hingga akhir tahun 2024, sebanyak 21 mahasiswa telah lulus dan mengabdi di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, sementara 40 mahasiswa lainnya masih aktif menempuh pendidikan.
Rektor ISI Solo, Dr. I Nyoman Sukerna, mengungkapkan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui Program Banyuwangi Cerdas.
“Kami sangat bersemangat dengan rencana pembukaan kelas perkuliahan ISI Solo di Banyuwangi. Semoga hal ini dapat segera terwujud dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar Rektor yang akrab disapa Pak Nyo ini.
Sementara itu, Kepala Bappeda Banyuwangi, Dr. Suyanto Waspo Tondo Wicaksono, menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mewujudkan kampus seni di wilayahnya.
“Kami menyadari bahwa potensi utama Banyuwangi terletak pada seni, budaya, dan pariwisata. Kerja sama dengan ISI Solo ini sangat strategis dan taktis untuk mengembangkan potensi tersebut,” tegasnya.
Dukungan serupa juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Dr. A. Taufik Rohman. Menurutnya, seni dan budaya adalah ruh dari Banyuwangi, baik saat ini maupun di masa depan.
“Di Banyuwangi, setiap tempat adalah destinasi, dan setiap pertunjukan adalah atraksi. Oleh karena itu, kehadiran kampus seni akan semakin memperkuat identitas kami sebagai daerah yang kaya akan seni dan budaya,” ujarnya.
Sebelum pertemuan resmi dengan pimpinan ISI Solo, rombongan dari Banyuwangi juga mengadakan pertemuan dengan mahasiswa peserta Program Banyuwangi Cerdas.
Kegiatan ini bertujuan untuk mendengarkan masukan, kritik, dan saran dari para mahasiswa sebagai bahan evaluasi dan perbaikan program di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa program ini terus memberikan manfaat yang optimal bagi mahasiswa dan daerah,” jelas Dr. Suratno.
Program Banyuwangi Cerdas sendiri telah menjadi wadah bagi mahasiswa asal Banyuwangi untuk mengembangkan bakat dan minat di bidang seni.
Dengan adanya rencana pendirian kampus ISI di Banyuwangi, diharapkan semakin banyak generasi muda yang dapat mengakses pendidikan seni berkualitas tanpa harus jauh dari kampung halaman.
Rencana pendirian kampus ISI Solo di Banyuwangi dinilai sebagai langkah strategis untuk mengembangkan potensi seni, budaya, dan pariwisata di wilayah tersebut.
Banyuwangi, yang dikenal dengan kekayaan budaya dan alamnya, memiliki banyak atraksi seni dan budaya yang dapat dikembangkan lebih lanjut melalui pendidikan formal.
Kehadiran kampus seni diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan kreativitas dan inovasi, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Banyuwangi.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Siap Dukung Pendirian Kampus ISI Solo di Bumi Blambangan https://t.co/3to3oKrsfu
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) March 5, 2025
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan komitmen kuat dari ISI Solo, rencana pendirian kampus ini diharapkan dapat segera terwujud.
Hal ini tidak hanya akan membawa manfaat bagi mahasiswa dan masyarakat Banyuwangi, tetapi juga memperkuat posisi Banyuwangi sebagai destinasi seni, budaya, dan pariwisata di tingkat nasional maupun internasional. //Hum