Menteri PPN (pakai topi) didampingi owner Wong Solo Group H Puspo Wardoyo (kanan) dan Kepala BGN (kiri) melakukan peninjauan ke SPPG Gagaksipat |
WARTAJOGLO, Boyolali - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gagaksipat di Dusun Kelipan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, membuktikan kemampuannya sebagai tulang punggung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat.
Dengan dua dapur modern yang dimiliki, SPPG Gagaksipat telah berhasil memenuhi target produksi 12 ribu paket makanan setiap hari, yang kemudian didistribusikan ke sekolah-sekolah di wilayah Kecamatan Ngemplak, mulai dari tingkat TK hingga SMA.
Kesuksesan SPPG Gagaksipat tak lepas dari pengelolaan profesional oleh Yayasan Bangun Gizi Nusantara, di bawah naungan Wong Solo Group.
Pemilik Wong Solo Group, H. Puspo Wardoyo, menekankan bahwa pengalaman panjang mereka dalam industri kuliner menjadi kunci keberhasilan.
"Kami telah memiliki pengalaman puluhan tahun di bidang kuliner. Oleh karena itu, kami mampu mengelola penyediaan makanan ini dengan baik dan tanpa kesulitan," jelas Puspo Wardoyo.
Menurutnya, SPPG Gagaksipat telah memiliki sarana pendukung yang lengkap, mulai dari pabrik pembuatan pasta hingga peralatan masak modern.
Sistem manajerial yang profesional juga menjadi landasan utama keberhasilan operasional dapur ini.
"SPPG Gagaksipat siap menjadi model pengembangan SPPG di daerah lain," tambah Puspo.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, turut mengapresiasi kinerja SPPG Gagaksipat dalam kunjungannya pada 15 Januari 2025.
Didampingi oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dan sejumlah pejabat, Rachmat menyaksikan langsung proses produksi di dapur tersebut.
"SPPG Gagaksipat telah memenuhi semua persyaratan ketat yang ditetapkan pemerintah. Dari higienitas hingga kandungan nutrisi, semuanya terjamin," ujar Menteri Rachmat.
Ia juga memuji inovasi dapur dalam penggunaan lantai tanpa keramik, yang mengurangi risiko berkembangnya mikroba, serta protokol steril yang ketat bagi setiap orang yang mau masuk dapur.
Makanan yang dihasilkan oleh SPPG Gagaksipat dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang, mencakup karbohidrat, protein, mineral, buah, dan susu.
Selain memberikan manfaat langsung kepada siswa, program ini juga berdampak pada masyarakat sekitar, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pemberdayaan tenaga kerja lokal.
"Harapan Presiden adalah agar program MBG ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa di sekolah, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian lokal di sekitar SPPG," ujar Rachmat.
Banyak Pengalaman di Dunia Kuliner, jadi Kunci Sukses Wong Solo Group Kelola SPPG Gagaksipat https://t.co/T2aNhPuBcL
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) January 15, 2025
Usai kunjungan ke dapur, Menteri Rachmat dan rombongan mengunjungi beberapa sekolah penerima manfaat program MBG, serta SPPG Lanud Adi Soemarmo.
Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SDN 1 Gagaksipat. Di sini para siswa tampak antusias menikmati makanan bergizi yang disediakan.
"Makanannya enak. Ada daging ayam, sayur, buah, dan susu," kata seorang siswa sambil menikmati potongan buah semangka dan meminum susu kotak. //Bang