![]() |
Olahraga dengan intensitas yang tepat akan menunjang keberhasilan program diet |
WARTAJOGLO - Olahraga sering kali menjadi pilihan utama bagi mereka yang sedang menjalankan program penurunan berat badan.
Selain membantu membakar kalori dan lemak, olahraga juga dapat menunjang diet untuk mencapai berat badan yang ideal.
Namun, tidak semua jenis olahraga dapat memberikan hasil yang diinginkan, karena intensitas dan jenis olahraga yang salah justru bisa meningkatkan nafsu makan dan mengganggu proses diet.
Baru-baru ini, sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of the Endocrine Society mengungkapkan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi lebih efektif dalam menekan rasa lapar dibandingkan dengan olahraga berintensitas sedang.
Penelitian ini menyoroti peran hormon ghrelin, yang dikenal sebagai "hunger hormone" atau hormon rasa lapar, dalam mengatur nafsu makan setelah berolahraga.
Ghrelin adalah hormon yang diproduksi oleh perut dan memiliki dua bentuk utama, yaitu acylated ghrelin (AG) dan deacylated ghrelin (DAG).
AG merangsang rasa lapar, sementara DAG memiliki efek netral atau bahkan dapat menekan nafsu makan.
Ketika seseorang berolahraga, kadar ghrelin dapat berfluktuasi, yang memengaruhi rasa lapar.
Pada umumnya, AG akan memberi sinyal pada otak untuk memberi perasaan lapar, sementara DAG lebih cenderung menekan rasa lapar.
Selain mengatur rasa lapar, ghrelin juga berperan penting dalam mengatur energi, gula darah, sistem kekebalan tubuh, tidur, dan memori.
Dengan demikian, hormon ini memiliki dampak besar dalam mengatur berbagai fungsi tubuh kita, termasuk bagaimana tubuh merespons olahraga dan diet.
Studi tersebut menjelaskan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi dapat menurunkan kadar ghrelin, khususnya bentuk AG yang menyebabkan rasa lapar.
Olahraga yang melampaui lactate threshold—yaitu ambang laktat di mana olahraga menjadi sangat berat dan napas menjadi lebih cepat—dapat mengurangi kadar ghrelin secara signifikan, sehingga menekan nafsu makan.
Hal ini menunjukkan bahwa olahraga intens dapat berfungsi sebagai penekan alami rasa lapar, yang sangat bermanfaat bagi mereka yang menjalankan program diet.
Sebaliknya, olahraga dengan intensitas sedang tidak memiliki efek yang sama dalam menurunkan kadar ghrelin.
Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan, memilih jenis olahraga dengan intensitas tinggi bisa menjadi pilihan yang lebih efektif dalam menekan rasa lapar dan mendukung keberhasilan program diet.
Menariknya, studi ini juga menemukan bahwa wanita cenderung memiliki kadar ghrelin yang lebih tinggi dibandingkan pria, yang menjelaskan mengapa wanita lebih sering merasa lapar secara alami.
Namun, olahraga intensitas tinggi ternyata memiliki dampak yang lebih besar pada wanita. Penurunan kadar ghrelin pada wanita setelah berolahraga dengan intensitas tinggi lebih signifikan dibandingkan dengan pria.
Agar Diet Sukses, Lakukan Olahraga Seperti Ini https://t.co/PZRMLwbdhL
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) January 24, 2025
Terutama, bentuk ghrelin yang merangsang rasa lapar (AG) berkurang lebih banyak pada wanita, sehingga mengurangi sinyal rasa lapar ke otak.
Sementara itu, meskipun kadar ghrelin juga menurun pada pria setelah olahraga intens, penurunannya tidak sebesar pada wanita.
Dengan demikian, meskipun olahraga intensitas tinggi dapat menurunkan kadar ghrelin pada keduanya, efeknya lebih kuat pada wanita, yang menjadikan mereka lebih mungkin merasa kurang lapar setelah olahraga berat. //Ant