Politeknik Indonusa Surakarta menyelenggarakan workshop bertajuk “Peninjauan Kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE)” |
WARTAJOGLO, Solo - Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan lulusan memiliki kompetensi unggul, Politeknik Indonusa Surakarta menyelenggarakan workshop bertajuk “Peninjauan Kurikulum berbasis Outcome-Based Education (OBE)”.
Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 80 dosen dan laboran, bertujuan untuk memperkuat pemahaman serta penerapan kurikulum berbasis hasil belajar (outcomes).
Workshop berlangsung pada Selasa, 17 Desember 2024, di Aula Kampus 2 Politeknik Indonusa Surakarta, mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB.
Narasumber dalam kegiatan ini adalah Anggit Dwi Hartanto, M.Kom., seorang ahli di bidang kurikulum OBE.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dosen dapat menyusun kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam merancang proses pembelajaran yang terukur dan berorientasi pada capaian hasil belajar.
Outcome-Based Education (OBE) merupakan pendekatan dalam sistem pendidikan yang berfokus pada hasil belajar (outcomes) yang harus dicapai oleh mahasiswa.
Pendekatan ini menekankan bahwa setiap lulusan harus memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Prinsip utama dari kurikulum OBE yang dibahas dalam workshop ini mencakup:
Fokus pada Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes), di mana pembelajaran dirancang untuk memastikan mahasiswa mencapai hasil belajar tertentu, seperti keterampilan, sikap, dan kompetensi spesifik.
Learning outcomes mencakup tiga aspek utama: pengetahuan kognitif, keterampilan praktis, dan sikap yang dapat diukur.
Prisnsip kedua adalah fleksibilitas dalam proses pembelajaran, di mana dosen diberikan kebebasan untuk memilih metode pengajaran yang sesuai selama tujuan pembelajaran tercapai.
Beragam metode seperti pembelajaran berbasis proyek, diskusi, simulasi, hingga Problem-Based Learning (PBL) dapat diintegrasikan dalam kurikulum.
Prinsip ketiga adalah penilaian berbasis capaian, yang mana penilaian ini lebih menekankan pada sejauh mana mahasiswa mampu mencapai hasil pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pendekatan ini berbeda dari penilaian berbasis proses atau waktu karena lebih fokus pada hasil akhir (output) yang dicapai mahasiswa.
Dan prinsip keempat adalah perbaikan berkelanjutan, yang mana data hasil pembelajaran mahasiswa digunakan untuk mengevaluasi dan meningkatkan proses pembelajaran.
Jika banyak mahasiswa tidak mencapai hasil belajar, metode pengajaran atau kurikulum akan disesuaikan untuk meningkatkan efektivitasnya.
Pastikan Lulusan Berkompetensi Unggul, Politeknik Indonusa Siap Terapkan Kurikulum Berbasis OBE https://t.co/IYcGdwNJ16
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) December 19, 2024
Melalui penerapan Kurikulum OBE, Politeknik Indonusa Surakarta menunjukkan komitmen dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis tetapi juga memiliki keterampilan dan sikap profesional yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Dengan dukungan penuh dari para pengajar dan tenaga pendidik, workshop ini menjadi langkah strategis dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih adaptif, relevan, dan berkualitas tinggi.
Harapannya, lulusan Politeknik Indonusa Surakarta dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam menghadapi tantangan global. //Bang