Tim BaraTea UMS raih juara ketiga dalam ajang Green Entrepreneurship Competition tingkat Internasional, dengan karya briket berbahan limbah ampas teh |
WARTAJOGLO, Solo - Tim BaraTea dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil meraih juara 3 dalam ajang Green Entrepreneurship Competition tingkat Internasional.
Ajang yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII ini digelar di Universitas Kristen Petra Surabaya.
Dengan inovasi briket arang premium dari limbah ampas teh, tim ini tampil gemilang dalam kompetisi yang diikuti oleh 417 peserta dari empat negara: Indonesia, China, Filipina, dan Vietnam.
Tim BaraTea UMS yang terdiri dari Hana Rafiah (Ketua Tim), Cavella Noor Putri Anisa, Ayunda Mustikaning Astuti, Elduardo Octavio Rasyid, dan Wida Tri Prasetyo berhasil masuk babak final, setelah bersaing dengan ketat melawan 27 tim dari berbagai universitas.
Pada tanggal 30 Oktober 2024, mereka mempresentasikan inovasi mereka, dan pada 6 November 2024, diumumkan sebagai juara 3.
Cavella Noor Putri Anisa, salah satu anggota tim, mengungkapkan kebahagiaannya atas pencapaian ini.
"Jujur saya merasa senang dan terharu. Kami bisa bersaing dengan mahasiswa dari universitas dalam dan luar negeri. Di tengah padatnya aktivitas dan tugas skripsi, kami berhasil menyelesaikan lomba internasional ini dan membawa bendera Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kami," ujar Cavella pada Jum’at, 8 November 2024.
Cavella juga menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi langkah awal bagi BaraTea untuk terus berkembang.
Mereka berencana untuk mengembangkan produk briket ini lebih lanjut dan menjalin kemitraan agar produksi briket arang dari ampas teh ini bisa diperluas.
Dengan harapan besar, mereka ingin produk ini diterima masyarakat sebagai alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan ekonomis.
Menurut Dosen Pembimbing Tim, Nuqthy Faiziyah, M.Pd., inovasi yang dihadirkan oleh BaraTea bukan sekadar prestasi, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam menjaga lingkungan.
"BaraTea bukan hanya tentang memenangkan lomba, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi. Kami berharap inovasi ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk melihat potensi besar dalam limbah yang sering kali diabaikan," ungkap Nuqthy.
Inovasi yang dikembangkan oleh Tim BaraTea UMS ini menawarkan solusi cerdas dengan mengolah limbah ampas teh yang sering kali dibuang menjadi briket arang premium.
Produk ini tidak hanya mengurangi volume limbah tetapi juga menyediakan alternatif bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan ekonomis, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Briket ini diproduksi dengan proses yang mudah dan biaya terjangkau, serta menawarkan keunggulan seperti daya tahan yang lebih lama dan efisiensi bahan bakar lebih tinggi dibandingkan briket arang konvensional.
“Briket BaraTea memiliki daya bakar yang kuat dan harga ekonomis, sehingga menjadi pilihan praktis untuk mendukung ekonomi sirkular serta perekonomian lokal,” jelas Nuqthy Faiziyah.
Lebih dari sekadar produk ramah lingkungan, BaraTea berpotensi mendukung ekonomi sirkular dan membuka peluang bagi industri kecil dan menengah (IKM), untuk memproduksi briket ini, sehingga membuka lapangan pekerjaan baru.
Ubah Limbah Teh jadi Briket, Tim BaraTea UMS Juarai Green Entrepreneurship Competition Tingkat Internasional https://t.co/k7eJXWovSb
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) November 11, 2024
"Dengan penggunaan briket ini, kita bisa mengurangi emisi karbon dan mendukung upaya penghematan energi di masyarakat," tambahnya.
Keberhasilan Tim BaraTea ini menginspirasi bahwa solusi untuk masalah lingkungan dapat diciptakan dari bahan-bahan sederhana.
Inovasi ini menjadi bukti bahwa dengan kreativitas dan semangat kewirausahaan, di mana limbah yang umumnya tidak dimanfaatkan dapat diolah menjadi produk bernilai tinggi.
BaraTea menunjukkan bahwa langkah kecil untuk berinovasi bisa menciptakan perubahan besar bagi lingkungan dan masyarakat. //Hum