Calon Wali Kota dari PDIP Teguh Prakosa (duduk) bersama Ketua Perkumpulan HOGI Ong Kiong Hoo (kiri), saat memberi keterangan terkait polemik dukungan politik organisasi HOGI di Pilkada Solo |
WARTAJOGLO, Solo - Dinamika politik di Kota Solo jelang pilkada pada 27 November 2024 mendatang mulai bergejolak.
Ini setelah sekelompok masyarakat etnis Tionghoa Kota Solo yang mengatasnamakan Komunitas PASTI HOGI, mendeklarasikan diri mendukung pasangan Respati Ardi - Astrid Widayani pada Kamis 7 November 2024.
Pemberian dukungan ini akhirnya memicu polemik, karena penggunaan kata HOGI dalam wadah komunitas tersebut, yang seolah merujuk pada Perkumpulan HOGI.
Padahal Perkumpulan HOGI sendiri sebelumnya justru memberikan dukungan pada calon nomor urut 1, yakni Teguh Prakosa - Bambang Nugroho.
Merespons hal tersebut, Ong Kiong Hoo selaku Ketua Perkumpulan HOGI mengklarifikasi bahwa kelompok yang mendeklarasikan diri mendukung Respati - Astrid, bukan bagian dari organisasi HOGI yang sah.
Menurut Ong, kelompok tersebut merupakan oknum yang telah mencatut nama HOGI untuk kepentingan politik tertentu.
Ong pun mengungkapkan bahwa beberapa waktu sebelum deklarasi tersebut, beberapa pihak memang sempat mengajak pihaknya untuk mendukung pasangan Respati - Astrid.
Namun tawaran tersebut ditolak karena mereka tidak mengenal baik kedua calon tersebut, termasuk rekam jejak politiknya.
"Beberapa waktu sebelum deklarasi itu, memang ada yang berusaha mengajak kami untuk mendukung pasangan Respati - Astrid. Tapi kami menolak, karena tidak mengenal sosok Respati dan Astrid, termasuk track recordnya," ungkap Ong Kiong Hoo kepada awak media pada Sabtu 9 November 2024 di Restoran Fai Kie Solo.
Ong sendiri menegaskan bahwa pihaknya tidak melarang anggotanya untuk menentukan pilihan politiknya sendiri. Namun demikian dia berpesan agar jangan membawa-bawa nama organisasi.
"Kalau mau mendukung ya silahkan, itu hak masing-masing. Tapi jangan bawa nama organisasi, seolah-olah kami secara resmi memberikan dukungan. Karena justru secara resmi kami sudah mendeklarasikan diri mendukung pasangan Teguh - Bambang pada 28 Oktober 2024 lalu," lanjutnya.
HOGI sendiri adalah sebuah kelompok relawan yang dibentuk pada 2019 untuk mendukung Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada Kota Solo.
Polemik Dukungan Politik HOGI di Pilkada Solo, Teguh Prakosa: Jaga Kerukunan, Jangan Mudah Klaim Dukungan https://t.co/S0WYsOU0Uc
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) November 9, 2024
Nama HOGI, yang merupakan singkatan dari Hopinge Gibran atau "Sahabat Gibran", kemudian terus berkembang dan pada 2022 membentuk yayasan bernama Yayasan Hokky Makmur Bersama.
Terkait polemik ini, calon wali kota Teguh Prakosa hadir memenuhi undangan pengurus HOGI, mencoba mengambil sikap obyektif.
Calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini hanya berpesan agar warga Solo selalu menjaga kerukunan dan bersikap santun.
"Di pilkada ini, mari kita jaga demokrasi yang sehat, mari kita jaga rumah kita sendiri dengan kerukunan," katanya.
Teguh pun mengajak di sisa waktu jelang pelaksanaan pilkada pada 27 November 2024 nanti, pasangan calon hendaknya menebar simpati untuk menciptakan kedamaian.
"Mari kita tebar simpati di sisa waktu yang ada ini, untuk membuat masyarakat adem ayem. Jangan mudah mengklaim dukungan dari sana sini, yang tidak elegan, dan justru memicu polemik," pungkasnya. //Bang