TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Perayaan Hari Wayang Dunia ke-10 di ISI Solo, Wujud Komitmen Pelestarian Wayang di Era Dgital

Perayaan Hari Wayang Dunia ke-10 di ISI Surakarta

WARTAJOGLO, Solo - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia memberikan apresiasi besar atas terselenggaranya Hari Wayang Dunia (HWD) ke-10 yang diadakan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada 1-3 November 2024. 

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Dr. Fadli Zon, M.Sc., menyampaikan rasa bangganya atas dedikasi ISI Surakarta dalam melestarikan dan mempromosikan wayang sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang sangat berharga. 

Wayang telah diakui UNESCO sejak 2003 sebagai "Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity."

Dalam pidatonya, Menteri Kebudayaan menekankan bahwa wayang bukan sekadar seni pertunjukan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur, religius, etis, dan estetis yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. 

“Wayang adalah bagian dari warisan adiluhung yang telah mendunia. Wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan yang penuh nilai-nilai luhur,” ujarnya.

Menteri Fadli Zon juga menggarisbawahi makna mendalam dari wayang yang merepresentasikan berbagai aspek kehidupan manusia. 

Wayang dianggap tidak hanya sebagai "material culture" seperti wayang kulit dan wayang golek, namun juga sebagai "intangible cultural heritage" yang harus dilestarikan bersama nilai-nilai di baliknya. 

"Wayang menyimpan makna yang dalam tentang kehidupan manusia, menjadikannya simbol penting untuk memahami hakikat kehidupan," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan turut mendorong para pelaku seni dan akademisi, termasuk di ISI Surakarta, untuk berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi era digital.

“Dengan berbagai inovasi, wayang semakin bisa diterima oleh masyarakat luas. Disamping mempertahankan pakem, kreasi-kreasi baru juga penting untuk menarik minat generasi muda, termasuk Gen Z,” tambahnya.

Perayaan Hari Wayang Dunia ke-10 di ISI Surakarta ini diharapkan menjadi ajang refleksi sekaligus inspirasi bagi perkembangan wayang di Indonesia. 

Dr. I Nyoman Sukerna, Rektor ISI Surakarta, menegaskan bahwa acara ini adalah bukti komitmen ISI Surakarta dalam melestarikan wayang di era digital. 

“Dengan tema ‘Wayang Inovasi: Geliat Reka Cipta Wayang Untuk Kejayaan Negeri,’ kami berharap acara ini menginspirasi para seniman dan masyarakat untuk terus berinovasi demi kemajuan budaya Indonesia,” ungkapnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro X, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Adipati Dipokusumo, Gusti Kanjeng Ratu Timoer Rumbai Dewayani, serta budayawan, seniman, dan penggemar wayang. 

Selama tiga hari, HWD X di ISI Surakarta menyajikan berbagai kegiatan seperti ruwatan, pameran wayang, lomba mewarnai, seminar, dan pertunjukan wayang yang memukau.

Menteri Kebudayaan menutup sambutannya dengan mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya pelestarian budaya ini. 

“Dengan adanya acara seperti Hari Wayang Dunia ini, wayang akan semakin dikenal dan dihargai. Saya yakin, bangsa yang beradab adalah bangsa yang menghargai budayanya. Mari kita bangkitkan kembali kebudayaan Indonesia agar menjadi tuan di negeri sendiri dan berkontribusi bagi peradaban dunia,” pungkasnya.

Perayaan Hari Wayang Dunia ini menjadi momentum penting dalam mengokohkan posisi wayang sebagai warisan budaya yang tidak lekang oleh waktu dan senantiasa relevan dalam perubahan zaman. //Hum

Type above and press Enter to search.