Ketua KADIN Surakarta (tiga dari kiri) menyerahkan buku peta jalan aglomerasi Solo Raya ke Sekda Pemprov Jateng |
WARTAJOGLO, Semarang - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Surakarta menyerahkan buku peta jalan aglomerasi Solo Raya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Senin, 4 November 2024.
Acara ini berlangsung di Semarang dan dihadiri oleh Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septa Indrianto, bersama para pengurus Kadin lainnya.
Buku tersebut diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Soemarno, di ruang kerjanya.
Penyerahan buku peta jalan aglomerasi Solo Raya ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Pemprov Jateng dalam pengambilan kebijakan yang mendukung pengembangan kawasan Solo Raya sebagai pusat aglomerasi ekonomi.
Ferry S. Indrianto mengungkapkan bahwa buku ini mencakup kajian mendalam, potensi ekonomi, dan dampak aglomerasi di tujuh kabupaten/kota yang masuk dalam cakupan Solo Raya.
Peta wilayah Solo raya |
Tujuh daerah tersebut meliputi Kota Surakarta dan kabupaten sekitarnya seperti Karanganyar, Sukoharjo, Klaten, Sragen, dan Wonogiri.
Menurut Ferry, penting untuk memiliki pemahaman yang sama terkait pengembangan investasi di kawasan ini.
“Pemahaman yang sama soal mendorong investasi harus disadari oleh para pemangku kepentingan agar proses menuju Aglomerasi Solo Raya bisa tercapai secara teknokrasi,” ujarnya.
Sebelum acara penyerahan ini, Sekda Soemarno juga terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Optimalisasi Aglomerasi Solo Raya” di Solo pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Dalam FGD tersebut, Soemarno menyampaikan bahwa konsep aglomerasi Solo Raya bertujuan untuk memusatkan kegiatan ekonomi di Solo sebagai pusat, dengan kabupaten di sekitarnya berfungsi sebagai daerah penyangga.
Jadi Bahan Referensi Kebijakan, KADIN Surakarta Serahkan Buku Peta Jalan Aglomerasi Solo Raya ke Pemprov Jateng https://t.co/Sn3ZVtwUEc
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) November 4, 2024
“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung konsep aglomerasi Solo Raya, di antaranya melalui kemudahan perizinan investasi dan dukungan infrastruktur di Solo dan daerah sekitarnya,” jelas Soemarno.
Konsep aglomerasi ini diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi peningkatan investasi di Jawa Tengah, khususnya di wilayah Solo Raya.
Dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, pemerintah, dan Kadin, upaya ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi ekonomi di Solo Raya, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi regional. //Ril