TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Deteksi Kanker dari Perubahan Warna Alami Kuku

Perubahan warna alami pada kuku disebut terkait dengan gejala kanker

WARTAJOGLO - Penelitian yang dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat (NIH) mengungkapkan bahwa perubahan alami pada kuku, seperti munculnya pita berwarna putih atau merah dan penebalan kuku, dapat menjadi tanda awal risiko kanker. 

Kondisi ini sering dikaitkan dengan kelainan kuku yang disebut onychopapilloma, yang dapat menjadi indikator sindrom predisposisi tumor BAP1.

Menurut laporan Medical Daily pada Senin 20 Mei 2024, sindrom ini merupakan kelainan bawaan yang langka dan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker kulit, mata, ginjal, dan mesothelium (jaringan pelapis dada dan perut).

"Perubahan pada kuku yang menunjukkan onychopapilloma pada beberapa kuku harus menjadi perhatian untuk diagnosis sindrom predisposisi tumor BAP1," kata Dr. Edward Cowen, salah satu peneliti. 

Penelitian ini menyoroti pentingnya pemeriksaan kuku, terutama pada pasien dengan riwayat melanoma atau risiko kanker lain yang berkaitan dengan sindrom BAP1.

Penelitian tersebut melibatkan 47 peserta dari 35 keluarga yang terdaftar dalam skrining varian BAP1 di Pusat Klinis NIH. 

Salah satu pasien melaporkan adanya perubahan halus pada kukunya, yang mendorong para peneliti untuk mengevaluasi secara sistematis kuku peserta lainnya. 

Hasilnya, ditemukan bahwa lebih dari 88 persen peserta dengan sindrom BAP1 berusia di atas 30 tahun memiliki tanda-tanda onychopapilloma pada banyak kuku mereka.

Dr. Rafit Hassan, salah satu penulis senior, menyoroti pentingnya pendekatan multidisiplin dalam penelitian ini. 

"Penemuan ini adalah contoh bagaimana kerja sama lintas bidang dan studi sejarah alam dapat menghasilkan wawasan baru tentang penyakit langka," ujarnya.

Untuk memastikan dugaan onychopapilloma, para peneliti melakukan biopsi pada kuku peserta. Onychopapilloma biasanya hanya memengaruhi satu kuku, namun dalam kasus ini, banyak kuku terpengaruh.

Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Network ini memberikan wawasan baru tentang hubungan antara kelainan kuku dan sindrom predisposisi tumor BAP1. 

Para ahli merekomendasikan agar dokter lebih memperhatikan kesehatan kuku sebagai bagian dari pemeriksaan pasien, terutama yang memiliki riwayat kanker atau faktor risiko genetik.

Temuan ini menunjukkan bahwa kuku bukan hanya indikator kesehatan fisik biasa, tetapi juga bisa menjadi petunjuk awal terhadap kondisi serius seperti kanker. //Rad

Type above and press Enter to search.