Para mahasiswa asing peserta International Student Summit (ISS) 2024 belajar membatik di Kampung Batik Laweyan |
WARTAJOGLO, Solo - Ratusan mahasiswa asing peserta Internasional Student Summit (ISS) 2024 yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan kunjungan ke Kampung Batik Laweyan, Kota Solo, pada Selasa 15 Oktober 2024.
Kunjungan ini bertujuan untuk mengenalkan dan memperdalam pemahaman mereka tentang batik, yang merupakan salah satu ikon kebudayaan Kota Solo.
Kampung Batik Laweyan dikenal sebagai pusat batik yang kaya dengan sejarah dan keunikan motif-motif batik tradisional.
Para peserta ISS diberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam proses pembuatan batik. Mereka belajar teknik dasar membatik, mulai dari mencanting hingga pewarnaan kain batik.
Pengalaman ini memberi mereka wawasan mendalam tentang seni dan ketrampilan di balik kain batik yang telah menjadi warisan budaya Indonesia.
Salah satu peserta, Awabin Samsudi, mahasiswa asal Thailand yang kini menempuh studi di Universitas Gadjah Mada (UGM), berbagi pengalamannya.
"Sedikit sulit karena saya tidak terbiasa dengan seni, tapi saya mencoba yang terbaik sesuai kemampuan saya," ujarnya.
Meski tantangan membatik terasa sulit, Awabin tetap menikmati proses pembelajaran yang mengesankan tersebut.
Awabin yang fasih berbahasa Indonesia karena telah menyelesaikan studi sarjananya di Jember, merasa sangat terkesan dengan kunjungannya ke Kampung Batik Laweyan.
Dia mengungkapkan kekagumannya terhadap keindahan motif-motif batik, terutama motif yang menampilkan ayat-ayat suci Al-Quran, yang menurutnya sangat menarik bagi para wisatawan mancanegara.
Kampung Batik Laweyan bukan hanya menawarkan pengalaman belajar membatik, tetapi juga suasana yang nyaman dan menenangkan.
ISS 2024, Ratusan Mahasiswa Asing Belajar Membatik di Kampung Batik Laweyan https://t.co/aeal1eXeFX
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) October 20, 2024
Awabin merasa bahwa lingkungan asli Kampung Batik tersebut menambah pesona kunjungannya.
Dia menganggap momen ini sebagai salah satu pengalaman yang luar biasa dalam hidupnya, meskipun acara berlangsung dengan jadwal yang cukup padat.
Kunjungan ini diharapkan dapat memperkenalkan budaya batik kepada mahasiswa internasional, sehingga mereka dapat membawa cerita dan pengalaman ini kembali ke negara masing-masing, sekaligus mempromosikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya Kota Solo.
Dengan partisipasi aktif para mahasiswa dalam kegiatan ini, diharapkan batik semakin dikenal dan diapresiasi di kancah internasional, mengingat statusnya sebagai Warisan Budaya Takbenda yang diakui oleh UNESCO. //Hum