TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Diakui Sebagai UNESCO Global Geopark, Ini Keistimewaan Geopark Kebumen

Kawasan Geopark Kebumen yang menyimpan potensi wisata karena keindahan alamnya.

WARTAJOGLO, Solo - Penetapan Geopark Kebumen sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) dalam sidang dewan UGGp Minggu, 8 September 2024, disambut antusias oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi. 

Salah satu tanggapan datang dari Guru Besar Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., yang menilai pencapaian ini tidak hanya berdampak pada pelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi lokal dan pariwisata berkelanjutan.

Kuswaji menjelaskan bahwa Geopark Kebumen memiliki batuan dari zaman kapur dan batuan sedimen dari masa purbakala hingga sekarang. Kawasan ini berperan penting sebagai sarana edukasi mengenai geologi. 

"Dampaknya sangat besar bagi masyarakat, meliputi tiga aspek utama, yakni pelestarian, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat," ujar Kuswaji saat ditemui pada Rabu, 18 September 2024.

Penetapan ini diharapkan akan menjadikan Geopark Kebumen lebih dikenal di dunia internasional, yang pada gilirannya akan menarik lebih banyak wisatawan. 

Kuswaji, yang juga merupakan salah satu perintis Perhimpunan Ekologi Karst sejak 2004, mengungkapkan bahwa persiapan untuk menjadikan Geopark Kebumen sebagai bagian dari UGGp telah dimulai sejak lama. 

"Sejak tahun 2004, kawasan Gombong Selatan sudah ditetapkan sebagai kawasan khas, dan saya menjadi salah satu perintis Perhimpunan Ekologi Karst," jelasnya.

Geopark Kebumen kini menjadi geopark ke-10 di Indonesia yang diakui oleh UNESCO, dan wilayah ini dikenal karena keragaman geologinya, mulai dari pantai hingga pegunungan, serta situs-situs paleontologi berusia jutaan tahun. 

Selain sebagai destinasi wisata, Kuswaji menyebutkan bahwa Geopark Kebumen memiliki potensi penelitian yang luas, mencakup tiga kelompok utama: Geodiversity, Biodiversitas, dan Cultural Diversity.

Geodiversity mengacu pada keanekaragaman unsur geologi dan bentang alam, seperti mineral, batuan, fosil, dan tanah, serta proses geologi aktif. 

Sementara itu, biodiversitas meliputi keanekaragaman makhluk hidup yang mencakup flora, fauna, jamur, serta lingkungan fisik dan kimia pendukungnya. 

Cultural diversity atau keragaman budaya mengacu pada berbagai kelompok budaya dan etnis yang hidup di kawasan tersebut.

Dengan pencapaian ini, Kuswaji berharap pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk memanfaatkan potensi Geopark Kebumen dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa mengabaikan kelestarian alam. 

"Ini adalah langkah besar bagi Kebumen, namun tantangan lebih besar adalah bagaimana kita menjaga keseimbangan antara konservasi dan pembangunan ekonomi. Semua pihak harus berperan aktif dalam upaya ini," tutupnya. //Hum

Type above and press Enter to search.