TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

PHRI Ungkap Pemalsuan Data Akun Google Bisnis, yang Menimpa Sejumlah Hotel di Indonesia

Data akun Google Bisnis sejumlah hotel di Indonesia mengalami peretasan dan dipalsukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab

WARTAJOGLO, Jakarta - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan adanya insiden pemalsuan data pada akun Google Bisnis yang menimpa sejumlah hotel di berbagai wilayah Indonesia. 

Kasus ini telah berdampak luas, termasuk di wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan daerah lainnya.

Ketua Umum PHRI, Hariyadi BS Sukamdani, menyatakan bahwa peretasan ini telah mempengaruhi ratusan hotel di seluruh Indonesia. 

"Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya," ujar Hariyadi dalam sebuah jumpa pers yang diadakan secara daring pada Senin 12 Agustus 2024.

Menanggapi insiden ini, Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI segera berencana melaporkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian, baik di tingkat nasional maupun daerah. 

Laporan akan diajukan oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) serta Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres setempat. 

Tindakan ini diambil untuk menindaklanjuti insiden peretasan yang telah merugikan banyak pihak, terutama industri perhotelan.

Selain melibatkan pihak berwenang, Hariyadi juga menyatakan bahwa manajemen hotel yang menjadi korban pemalsuan data akan segera memberikan informasi kepada publik melalui berbagai saluran, seperti media sosial dan situs web perusahaan. 

"Jadi agar konsumen berhati-hati dalam melakukan reservasi di hotel melalui akun bisnis Google," jelasnya.

Modus operandi yang dilakukan dalam pemalsuan data ini termasuk penggantian nomor telepon pada akun Google Bisnis hotel dengan nomor WhatsApp, serta penggantian nomor rekening bank dan informasi lainnya yang terkait dengan reservasi kamar. 

Hariyadi menilai kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan penipuan bagi konsumen yang tidak waspada. 

Bahkan, di Jawa Tengah, dilaporkan ada 10 konsumen yang telah menjadi korban penipuan tersebut.

PHRI mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi saluran resmi hotel yang bersangkutan untuk menghindari terjebak dalam aksi penipuan. 

Mereka juga menekankan pentingnya memastikan pembayaran dilakukan melalui rekening resmi hotel, dan mengimbau agar konsumen selalu memverifikasi nomor rekening tersebut sebelum melakukan transaksi.

Lebih lanjut, PHRI menegaskan bahwa pihak hotel tidak bertanggung jawab atas penipuan yang terjadi akibat informasi yang telah diubah di akun Google Bisnis mereka. 

Oleh karena itu, PHRI berharap pihak Google dapat segera mengambil tindakan atas pemalsuan data ini untuk mencegah semakin banyak korban yang terkena dampak.

Untuk saat ini, PHRI mendorong pihak hotel untuk segera melaporkan informasi yang tidak benar tersebut melalui fitur "suggestion edit" di akun Google Bisnis, serta melaporkan tindakan penipuan melalui "Business Redressal Complaints". 

Selain itu, pihak hotel juga diharapkan melakukan verifikasi penanggung jawab akun bisnis mereka melalui Google My Business Verified, sebagai langkah pencegahan terhadap kejadian serupa di masa depan.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi industri perhotelan dan masyarakat luas untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam menggunakan layanan online, terutama yang berkaitan dengan informasi dan transaksi finansial. //Sik

Type above and press Enter to search.