TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Peringati Hari Gajah Sedunia, Begini Cara Solo Safari Tanamkan Kesadaran Pentingnya Konservasi Gajah pada Pengunjung

Peringatan Hari Gajah Sedunia mengajak masyarakat untuk menyadari pentingnya perlindungan dan konservasi pada gajah

WARTAJOGLO, Solo - Hari Gajah Sedunia yang diperingati setiap tanggal 12 Agustus merupakan sebuah acara internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya konservasi dan perlindungan gajah. 

Acara ini pertama kali diprakarsai pada tahun 2012 oleh dua pembuat film asal Kanada, Patricia Sims dan Michael Clark, bersama dengan Elephant Reintroduction Foundation dari Thailand. 

Sejak saat itu, Hari Gajah Sedunia telah menjadi momentum penting dalam mengedukasi masyarakat tentang tantangan yang dihadapi oleh populasi gajah di seluruh dunia.

Gajah, sebagai mamalia darat terbesar, telah lama menjadi simbol kekuatan dan keagungan di berbagai budaya. 

Namun, saat ini gajah menghadapi berbagai ancaman serius, termasuk hilangnya habitat akibat deforestasi, perburuan liar yang didorong oleh permintaan akan gading, serta konflik dengan manusia yang semakin sering terjadi, seiring dengan bertambahnya populasi manusia dan menyusutnya habitat alami gajah. 

Pada Hari Gajah Sedunia, kita diingatkan akan pentingnya upaya konservasi untuk memastikan keberlangsungan hidup spesies yang luar biasa ini.

Dalam rangka memperingati Hari Gajah Sedunia 2024, Solo Safari, sebuah destinasi wisata edukasi satwa dan konservasi yang berlokasi di Kota Surakarta, menggelar serangkaian acara khusus. 

Solo Safari tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan konservasi satwa yang berfokus pada pelestarian berbagai spesies, termasuk gajah. 

Pada peringatan ini, Solo Safari mengajak pengunjung untuk lebih mengenal dan memahami pentingnya peran gajah dalam ekosistem.

Acara yang digelar meliputi kampanye untuk memelihara satwa gajah, dengan pembagian stiker perayaan Hari Gajah Sedunia kepada pengunjung, serta pojok photo booth bernuansa gajah yang menarik. 

Selain itu, pengunjung juga dapat mengikuti edukasi khusus mengenai gajah dengan narasi spesial yang disiapkan untuk hari tersebut. 

Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang mampu menjawab kuis edukasi, tersedia doorprize menarik sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka.

"Tuhan telah menciptakan makhluk yang luar biasa bernama Gajah. Dan kita harus menyelamatkan mereka dari kepunahan," ujar Rio Mahendra, General Manager Solo Safari.

Koleksi gajah di Solo Safari terdiri dari tiga ekor gajah Asia dari Pulau Sumatera, yaitu Dian (41 tahun), Manohara (15 tahun), dan Lulu (10 tahun). 

Setiap harinya, gajah-gajah ini menjadi sumber inspirasi bagi para pengunjung, khususnya saat acara edukasi yang menampilkan mereka.

Gajah merupakan makhluk yang menghabiskan sekitar 16 jam per harinya hanya untuk makan. Namun, ironisnya, populasi gajah terus menurun akibat ulah manusia, baik karena berkurangnya habitat alami mereka maupun karena perburuan liar. 

Oleh karena itu, Hari Gajah Sedunia menjadi pengingat bagi kita semua untuk menjaga lingkungan hidup dan mendukung upaya konservasi yang dilakukan oleh berbagai lembaga, termasuk Solo Safari.

Dengan mengajak keluarga, sahabat, dan komunitas untuk berkunjung ke Solo Safari, kita tidak hanya berwisata, tetapi juga berpartisipasi dalam upaya pelestarian gajah dan satwa lainnya. //Kls

Type above and press Enter to search.