TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Elektabilitas Tinggi, Survei FISIP UNS Tempatkan Gusti Bhre sebagai Calon Wali Kota Surakarta Paling Populer

Gusti Bhre saat menghadiri acara tingalan jumenengan Sinuhun PB XIII di Keraton Surakarta Hadiningrat

WARTAJOGLO, Solo - Setelah menerima rekomendasi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan disusul beberapa partai lain, sebagai calon Wali Kota Surakarta, popularitas KGPAA Mangkunagoro X, atau yang lebih dikenal sebagai Gusti Bhre, semakin meningkat. 

Hal ini terbukti dari hasil survei yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta antara 13-22 Agustus 2024. 

Survei ini dipimpin oleh Dr. Diah Kusumawati, Sri Hastjarjo, Ph.D., Dr. Faizatul Ansoriyah, dan Nora Nailul Amal, M.L.Med.Hos, menggunakan metode sampling dan melibatkan 577 responden dari lima kecamatan di Kota Solo.

"Survei ini mencakup beberapa pertanyaan utama, seperti tokoh yang dipilih menjadi Wali Kota Surakarta (top of mind), kesadaran spontan (spontaneous awareness), dan kesadaran terbantu (aided awareness)," jelas Sri Hastjarjo dalam konferensi pers yang digelar di FISIP UNS pada Jumat 23 Agustus 2024. 

Hasil survei menunjukkan bahwa Gusti Bhre menempati peringkat pertama sebagai tokoh paling populer dengan perolehan 66,9%. 

Di posisi kedua ada Teguh Prakosa dengan 49,5%, diikuti Kaesang Pangarep di posisi ketiga dengan 33,8%. 

Selain itu, 32,6% responden tidak tahu atau tidak memberikan jawaban, menempatkannya di urutan keempat.

Sementara Astrid Widayani dan Sekar Tandjung menempati posisi kelima dan keenam dengan masing-masing 31,8% dan 28,1%. 

Di urutan selanjutnya ada Sukma Putri Maharani dengan 16,0%, Her Suprabu 15,9%, Diah Warih 8,4%, dan opsi lainnya sebanyak 7,0%.

Survei juga mencakup hasil elektabilitas calon Wali Kota Surakarta yang dibagi menjadi dua kategori yakni survei kandidat terbaik dan survei kandidat terpilih. 

Untuk kategori survei kandidat terbaik, Gusti Bhre kembali menempati posisi teratas dengan 34%, diikuti oleh responden yang memilih jawaban "tidak tahu" sebanyak 19,4%, dan Teguh Prakosa di posisi ketiga dengan 18,4%. 

Sementara Kaesang Pangarep masih muncul di posisi keempat dengan 13,0%, yang disusul Astrid Widayani dan Sekar Tandjung di urutan kelima dengan masing-masing 4,3%.

Dalam kategori survei kandidat terpilih, Gusti Bhre kembali berada di posisi pertama dengan 31,0%. 

Responden yang memilih jawaban "tidak tahu" berada di urutan kedua dengan 28,1%, diikuti Teguh Prakosa di posisi ketiga dengan 16,6%, dan Kaesang Pangarep di posisi keempat dengan 8,7%. 

Ada juga responden yang menolak menjawab atau memilih opsi "rahasia," yang mencapai 4,3%, diikuti oleh Sekar Tandjung 3,1% dan Astrid Widayani 2,8%.

Sri Hastjarjo juga menjelaskan bahwa survei ini memiliki margin of error sebesar 4,08% dan tingkat kepercayaan 95%. 

Responden yang dipilih dalam survei ini mewakili seluruh masyarakat Kota Solo yang beragam, mencakup lima kecamatan dengan berbagai strata sosial ekonomi dari kelas A hingga E.

"Nama Kaesang mungkin bisa kita eliminasi, karena dia tidak nyalon di sini. Dan dari dinamika politik yang ada, kemungkinan besar hanya ada dua pasangan calon yang saling berhadapan, yakni Gusti Bhre yang akan melawan calon dari PDI Perjuangan," ungkap Sri Hastjarjo.

Sri Hastjarjo pun tidak berani memprediksi siapa yang akan menang, karena peta perpolitikan di Solo yang masih sangat dinamis. 

Dari hasil survei yang dilakukannya bersama tim, menunjukkan adanya 28% responden yang tidak memberikan jawaban. 

Itu artinya bahwa 28% ini bisa jadi penentu siapa yang akan menjadi pemenang saat para pasangan calon berlaga.

"Tentunya kita akan lihat sampai tanggal 27 Agustus saat para calon secara resmi mendaftar. Dan sejauh ini situasinya masih belum benar-benar pasti, siapa pasangan Gusti Bhre, dan siapa calon dari PDI Perjuangan," tandasnya. //Her

Type above and press Enter to search.