Astrid Widayani menghampiri salah seorang peserta usai membuka Festival Montase dalam rangka milad TK Aisyiyah ke-105 |
WARTAJOGLO, Solo - Dalam rangka peringatan milad atau hari lahir TK Aisyiyah Bustanul Athfal yang ke-105, berbagai kegiatan digelar sebagai upaya mengakomodasi kreatifitas anak di masa tumbuh kembang.
Tak terkecuali di Kota Surakarta, khususnya cabang Kecamatan Jebres, yang menggelar Festival Montase.
Mengangkat tema "Indahnya Berkarya Bersama Bunda", ratusan siswa TK dan Paud Aisyiyah se wilayah Jebres mengikuti kegiatan ini pada Rabu 21 Agustus 2024 di Gedung Wisma Batari.
"Acara milad ini digelar serentak di seluruh wilayah, termasuk di cabang Jebres. Acara ini bertujuan Mengembangkan seluruh potensi, bakat, minat dan komunikasi antara anak dengan orang tua. Di mana antara anak dan orang tua dalam hal ini kebanyakan ibu, harus bekerja sama untuk menempel benda-benda yang telah disiapkan, hingga membentuk satu gambar tertentu," jelas Tri Adi Rahayu selaku Ketua Ikatan Guru Bustanul Athfal Aisyiyah (IGABA) Jebres.
Yang menarik, dalam acara ini hadir pula sosok wanita yang saat ini tengah jadi pusat perhatian di Kota Solo.
Dia adalah Astrid Widayani, yang akrab disapa Mbak Rektor karena menjabat sebagai Rektor Universitas Surakarta (UNSA).
Buka Festival Montase di Milad TK Aisyiyah, Astrid Widayani: Salah Didik Anak Lahirkan Generasi yang Mudah Menyerah https://t.co/V5NlQNzuSx
— 🇼🇦🇷🇹🇦🇯🇴🇬🇱🇴 (@wartajoglo) August 21, 2024
Astrid memang sedang banyak mendapat sorotan karena beberapa hari lalu mendapatkan rekomendasi dan diusung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI), untuk maju sebagai calon wakil wali Kota Surakarta.
Dia dipasangkan dengan KGPAA Mangkunagoro X atau yang akrab disapa Gusti Bhre, yang diusung sebagai calon wali kota.
Di hadapan para orang tua siswa, Astrid menjelaskan pentingnya memahami metode pendidikan untuk anak, agar tidak sampai salah dan berakibat fatal.
"Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam proses pendidikan pada anak. Yang pertama adalah TK atau tumbuh kembang dan kepribadian. Yang berarti kita harus selalu memperhatikan proses tumbuh kembang anak dengan memenuhi segala kebutuhannya, untuk selanjutnya membentuk kepribadian yang baik. Untuk itu kita juga harus selalu memperhatikan yang saya sebut DPL yaitu Discipline, Practice and Love," ujar Astrid saat ditemui di sela-sela acara.
Dijelaskan Astrid bahwa Discipline, Practice and Love di sini maksudnya adalah bahwa dalam mendidik anak, orang tua juga harus memberikan batasan atau aturan yang tegas, agar tidak sampai menyimpang dari koridor yang telah ditentukan.
Lalu untuk Practice menurut Astrid, orang tua harus bisa memberikan contoh yang tepat, agr anak tidak sampai salah dalam memahami aturan yang ada.
Selanjutnya yang terakhir adalah Love yang berarti bahwa saat anak sudah melewati dua hal tersebut, orang tua perlu memberikan reward.
"Dalam prakteknya DPL ini harus benar-benar diterapkan secara berurutan, jangan sampai terbalik. Sebab bila terbalik, yang berarti anak dimanjakan dengan berbagai hal yang disenangi terus menerus, maka bisa dipastikan dia tidak akan benar-benar bisa menjalankan aturan yang telah ditetapkan. Dan bahkan dia akan jadi generasi yang lemah serta mudah menyerah," tandas Astrid. //Bang