TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Launching 3 Prodi Baru, ITB AAS Indonesia Terus Berkomitmen Beri Peluang Kuliah untuk Warga Kurang Mampu

Dr. H Budiyono, SE, M.Si, saat memaparkan terkait penambahan prodi baru di ITB AAS Indonesia

WARTAJOGLO, Solo - Perubahan zaman yang begitu cepat menuntut perguruan tinggi untuk terus berinovasi dan berkembang. 

Institut Teknologi Bisnis (ITB) Akademi Akuntansi Surakarta (AAS) Indonesia adalah salah satu institusi yang menanggapi tantangan ini dengan serius. 

Sejak resmi berubah status dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AAS menjadi institut pada 31 Januari 2020, ITB AAS terus melakukan berbagai pembenahan. 

Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah penambahan program studi baru guna melengkapi program-program yang sudah ada sebelumnya.

Menurut Dr. H Budiyono, SE, MSi selaku Pembina Yayasan Amaliyah Ilmi Surakarta yang menaungi ITB AAS, pada tahun ini ITB AAS telah menambahkan tiga program studi baru, yaitu S1 Manajemen, S1 Hukum, dan D3 Kebidanan. 

“Ketiga program tersebut sudah mendapatkan izin dari Kemenristekdikti, serta sudah terakreditasi minimum atau terakreditasi baik. Sehingga kami sudah bisa menerima mahasiswa baru di program S1 Manajemen, S1 Hukum, dan D3 Kebidanan,” jelas Budiyono saat ditemui di Kampus ITB AAS pada Sabtu, 20 Juli 2024.

Penambahan program studi ini diharapkan dapat memberikan peluang lebih besar bagi lulusan SLTA, terutama dari keluarga kurang mampu, untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana. 

Ini sejalan dengan komitmen ITB AAS sejak awal, yang memosisikan diri sebagai perguruan tinggi dengan biaya kuliah terjangkau agar dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. 

“Biaya kuliah di ITB AAS hanya sebesar Rp. 400 ribu per bulan, termasuk biaya UTS, UAS, dan lainnya. Biaya ini terbilang murah karena di bawah biaya SPP SMA swasta per bulan. Kami ingin semakin banyak warga kurang mampu yang bisa kuliah,” lanjut Budiyono.

Budiyono juga menyebut bahwa ketiga program studi baru tersebut dipilih berdasarkan kebutuhan pasar. 

“Prodi baru yang ditambahkan adalah prodi yang memang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga mahasiswa benar-benar bisa mendapatkan bekal ilmu yang relevan dengan dunia kerja,” jelas Budiyono.

Meskipun ada penambahan program studi baru, ITB AAS tetap menjaga visi mereka untuk mengajarkan mahasiswa berbisnis. 

Ini termasuk dalam program studi Hukum dan Kebidanan. Di program studi Hukum, mahasiswa akan belajar mata kuliah khusus seperti Hukum Ekonomi Bisnis dan Teknologi, serta Hukum Tindak Pidana Teknologi dan Informasi, yang sangat relevan di era digitalisasi. 

Sementara di program studi Kebidanan, mahasiswa tidak hanya diberikan teori, tetapi juga disiapkan untuk berwirausaha sesuai dengan bidang ilmunya. 

“Keunggulan D3 Kebidanan adalah memiliki mata kuliah kewirausahaan dalam bidang kebidanan. Ini memberi mereka keunggulan kompetitif dan kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja baru,” ungkap Budiyono.

Budiyono juga mengungkapkan bahwa berbagai langkah ini adalah bagian dari misi untuk meningkatkan status ITB AAS menjadi universitas. 

“Kami terus berusaha melakukan pembenahan, termasuk penambahan prodi-prodi baru. Harapan kami tahun depan kita sudah bisa berubah menjadi universitas,” tandasnya. //Bang

Type above and press Enter to search.