TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Pakai Kostum Timnas PSSI, Gusti Bhre Beri Hadiah Bola untuk Peserta Khitanan Masal di Ndalem Gondosuli Laweyan

WARTAJOGLO, Solo - Batik Omah Laweyan merayakan ulang tahun keenamnya dengan cara yang unik dan penuh makna pada Sabtu 29 Juni 2024. 

Pada perayaan kali ini, sang pemilik, Heru Cahyono Notodiningrat, menyelenggarakan kegiatan khitanan massal yang bertajuk "Khitanan Syukur". 

Gusti Bhre menyerahkan bingkisan bola plastik kepada salah seorang peserta khitanan masal, didampingi Heru Cahyono (kanan) selaku penyelenggara acara

Acara ini diadakan di Ndalem Gondosuli, Laweyan, Kota Solo, dan diikuti oleh peserta dari berbagai wilayah di Solo Raya.

Yang membuat acara ini menarik adalah khitanan massal tersebut digelar dengan nuansa timnas PSSI. 

"Perayaan ulang tahun ke-6 Omah Batik Laweyan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga bentuk nyata dari rasa syukur dan harapan untuk masa depan yang lebih baik," ujar Heru saat dijumpai di sela-sela acara.. 

Para peserta khitanan, yang sebagian besar masih berusia di bawah 12 tahun, mengenakan kostum timnas sepakbola Indonesia. 

Hal ini tidak hanya karena Heru merupakan penggemar berat sepak bola dan timnas Indonesia, tetapi juga untuk menyemarakkan perhelatan Piala AFF U-16, di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah. 

Bahkan, Stadion Manahan Solo digunakan sebagai markas timnas dalam perhelatan tersebut.

"Nuansanya sengaja kita bikin seperti ini karena untuk menyemarakkan gelaran Piala AFF U-16. Jadi sekalian memberikan dukungan untuk timnas kita yang bgerlaga di turnamen itu," jelas Heru.

Acara dimulai pada pagi hari dengan seremoni pelepasan ratusan burung, yang melambangkan transformasi masa akil balik setelah proses khitan. 

Kehadiran Pengageng Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X, atau yang akrab disapa Gusti Bhre, turut memeriahkan acara. 

Gusti Bhre didapuk untuk melepaskan burung sebagai simbolisasi dari momen spesial ini. 

Setelah seremoni pelepasan burung, Gusti Bhre bersama Heru dan tamu undangan khusus lainnya meninjau bilik-bilik tempat proses khitan dilakukan.

Di dalam bilik-bilik itu, Gusti Bhre tak henti memberi semangat kepada para peserta yang sedang menunggu gilioran untuk dikhitan.

Heru menyebut bahwa pihaknya membatasi jumlah peserta khitan hanya 100 anak karena keterbatasan tempat. 

"Karena keterbatasan tempat dan waktu, jadi kami hanya membatasi 100 peserta yang berasal dari wilayah Solo dan sekitarnya," ungkap Heru.

Usai dikhitan, para peserta diberikan bingkisan berupa sarung, uang saku dan barang-barang lainnya. 

Yang menarik, karena menyesuaikan dengan tema acara yang bernuansa timnas sepak bola, maka setiap peserta juga menerima bola plastik sebagai bingkisan. 

Heru berharap dengan suasana yang dihadirkan, acara ini bisa ikut menyemarakkan gelaran Piala AFF dan menginspirasi generasi muda untuk menjadi penerus timnas sepak bola Indonesia. 

"Dari bola itu ada harapan agar-anak-anak itu nantinya ada yang bisa menjadi penerus dari para pemain timnas, untuk mengharumkan nama Indonesia di dunia sepak bola," 

Sementara itu Gusti Bhre menyambut baik kegiatan yang digelar Heru, sebagai bentuk kegiatan sosial untuk membantu sesama. 

"Ini adalah kegiatan yang luar biasa dan sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Solo dan sekitarnya," jelas Gusti Bhre. 

Gusti Bhre juga mengapresiasi tema dan nuansa dari acara yang dibuat bernuansa timnas Indonesia, karena hal itu merupakan wujud dukungan moral untuk pasukan merah putih yang tengah berlaga.

"Kalau saya lihat, saat ini timnas kita sedang menunjukkan grafik peningkatan. Sehingga harapan kita semua prestasi ini bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan," tandas Gusti Bhre. //Bang 

Type above and press Enter to search.