WARTAJOGLO, Solo - Melalui program Wirausaha Merdeka (WMK) mahasiswa diberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan, melalui aktifitas di luar kelas perkuliahan.
Program ini merupakan bagian dari program Kampus Merdeka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia.
Pada tahun 2023 ini, Mahasiswa dan dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP) kembali mengikuti program WMK.
Program WMK tahun ini juga masih di koordinatori oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan didanai oleh Kemendikbudristek.
Dua dosen UTP terpilih sebagai dosen pembimbing terbaik di program wirausaha muda |
Kabar menggembirakannya dua dosen dari FEB UTP, yaitu Rahmatya Widyaswati., SE., MM dan Dr. Rini Adiyani, S.E, M.M terpilih sebagai 5 besar dosen pembimbing terbaik pada program Wirausaha Merdeka. Keduanya mendapatkan sertifikat penghargaan dan vandel dari pihak penyelenggara. Rahmatya Widyaswati atau yang akrab disapa Rahma ini tentunya senang dan bangga atas capaian prestasi yang ia peroleh sebagai dosen pembimbing terbaik. Dirinyapun tidak menyangka bahwa tahun ini masuk sebagai 5 besar dosen pembimbing terbaik.
“Tentu senang dan bangga, tapi keberhasilan saya ini tidak lepas dari peran mahasiswa saya. Merekanya aktif saya juga harus aktif. Mungkin ini juga sebagai salah satu hasil cerewetnya saya ke anak-anak untuk tetap semangat menyelesaikan program ini dengan baik," katanya saat ditemui di sela-sela keseibukannya mengajar.
Rahma juga menyambut baik program WMK ini, baginya WMK adalah tempat belajar baru serta untuk menjaring relasi dan mengupgrade diri. Program WMK membuatnya belajar banyak tentang kewirausahaan, bertemu mentor-mentor yang sudah sukses dan sekarang menjadi praktisi di program WMK. Selain itu, tantangan baru bagi Rahma adalah dirinya diperaya untuk membimbing mahasiswa tidak hanya dari UTP saja, melainkan juga dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Rahma juga menceritakan produk dari mahasiswa yang dibimbingnya yaitu produk makanan olahan ayam yang dikemas dalam bentuk ricebowl. Hal yang membedakan adalah ricebowl yang dibuat oleh ke lima mahasiswanya ini dikombinasikan dengan sambal khas rasa Nusantara seperti sambal matah, sambal ijo dan sambal bawang.
“Keunikan dari produk mahasiswa yang saya bimbing ini adalah sambalnya. Biasanya ricebowlkan menggunakan saus seperti saus bbq atau blackpaper namun kita pakai sambal dengan cita rasa khas Nusantara seperti sambal matah, sambal ijo dan sambal bawang. Ini lah yang membuat produk kami berbeda dari produk yang sudah ada,” cerita Rahma.
Ditemui ditempat terpisah, Dr. Rini Adiyani, S.E, M.M yang juga terpilih sebagai dosen pembimbing terbaik pada program WMK selama dua kali berturut-turut (tahun 2022 dan 2023). Rini juga membimbing 10 mahasiswa UTP dengan membuat produk baju distro dengan desain kekinian yang kreatif sehingga cukup menerima banyak antusias dari pengunjung expo. Menurut Rini ini saatnya FEB UTP untuk berkembang menyelaraskan sesuai dengan visi dan misi fakultas sebagai kampus entrepreneur.
“Jadi kita ingin mencetak lulusan entrepreneur handal di masa depan. Lewat program ini saya sebagai dosen pembimbing memotivasi mahasiswa saya untuk belajar dan mengembangkan skill agar menjadi entrepreneur muda yang mumpuni. Mumpung masih muda dan diwadahi kegiatan seperti ini mereka harus bisa memanfaatkan sebaik-baiknya untuk jadi wirasuhawan yang sukses nantinya,” terang Rini.
Rini juga berharap dengan program WMK, UTP dapat memiliki inkubator Kewirausahaan, dengan begitu tahun 2025 UTP bisa mandiri menyelenggarakan kegiatan seperti ini dengan lingkup kecil dulu dimulai dari FEB lalu nanti bisa lanjut ke Tingkat pusat bahkan nasional. Menurut Rini Hal ini juga berdampak ke mahasiswa dan lulusan dari FEB UTP untuk lebih siap dan percaya diri sebagai wirausahawan muda.
Senada dengan apa yang disampaikan Rini, Rahma juga berharap produk yang diciptakan oleh mahasiswa UTP ini tidak berhenti disini saja. Mahasiswa bisa melanjutkan kegiatannya ini dan bisa terus mengembangkan produknya menjadi sebuah usaha yang sukses.
“Saya berharapnya anak-anak terus melanjutkan produknya ini. Saya selalu menekankan ke mereka bahwa sebuah usaha yang sukses harus dijalankan dengan ketekunan. Jadi saya sangat senang jika mereka mau melanjutkan produk ini hingga produknya sukses dan dikenal masyarakat luas,” harapnya.