TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Pegiat Sosial Kota Solo Dorong BBWSBS Buka Kesempatan Pihak Swasta Kembangkan Wisata Sungai

WARTAJOGLO, Solo - Taman Bendung Tirtonadi menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Solo, yang selalu ramai dikunjungi warga, terutama pada saat malam ataupun hari libur.

Menyajikan panorama pemandangan di tepian Kali Pepe, taman ini memang ideal digunakan sebagai tempat untuk melepas penat sembari menikmati aneka jajanan yang dijajakan para pedagang di kawasan tersebut.

Taman ini diresmikan pada 2019 sebagai bagian dari proyek revitalisasi kawasan Tirtonadi yang sebelumnya kumuh.

Pegiat Sosial Kota Solo, Kalono mendorong pengembangan kawasan bantaran sungai dengan melibatkan pihak swasta

Dilengkapi dengan sebuah bendungan yang megah, Taman Bendung Tirtonadi juga menjadi destinasi wisata edukatif bagi warga.

Sebab di taman yang juga disebut dengan Taman Papan Kawruh Tirta ini warga bisa mendapatkan berbagai informasi terkait  air, sungai, dan sumber daya air lainnya. 

Keberadaan taman inipun mendapat apresiasi dari pegiat sosial Kota Solo, Dr. MS Kalono, SH, MH yang menyebut bahwa pembuatan taman tersebut sangat sesuai dengan karakter Kota Solo.

"Kota Salo ini banyak memiliki sungai. Jadi memang sudah sewajarnya kalau potensi itu dimanfaatkan menjadi obyek wisata seperti di Taman Bendung Tirtonadi ini. Dengan begitu bisa mengangkat perekonomian warga di sekitarnya," jelasnya saat ditemui sedang berjalan-jalan di kawasan Taman Bendung Tirtonadi beberapa waktu lalu.

Karena besarnya potensi yang dimiliki dari keberadaan sungai di Kota Solo, Kalono pun menyarankan agar pemerintah termasuk Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) juga menggandeng pihak swasta untuk ikut mengembangkan.

Hal ini penting, karena pemerintah tentu tidak memiliki anggaran khusus untuk melakukan revitalisasi di banyak tempat.

"Anggaran untuk revitalisasi kawasan bantaran sungai itu tidak selalu ada. Karena itu kalau menurut saya sebaiknya pemerintah termasuk BBWSBS menggandeng pihak swasta dalam pengembangan dan pengeleolaannya. Sehingga ke depan akan semakin bayak bantaran sungai yang berubahj menjadi destinasi wisata," lanjutnya.

Meski demikian, Kalono mengingatkan agar dalam pelibatan pihak swasta ini dilakukan seleksi yang ketat. Sebab untuk pemanfaatan kawasan bantaran sungai diperlukan perhitungan khusus, untuk mengantisipasi terjadinya bencana.

"Yang terpenting pihak pemerintah dalam hal ini BBWSBS menetapkan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi. Terutama terkait dengan spesifikasi bangunan ataupun teknologi yang diterapkan di kawasan tersebut. Sebab hal ini menyangkut upaya untuk mengantisipasi terjadinya bencana akibat luapan sungai," tandasnya. //Bang

Type above and press Enter to search.