TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Pentingnya Pembentukan Mental dan Gizi untuk Menunjang Prestasi

WARTAJOGLO, Solo - Untuk bisa mengukir sebuah prestasi tertinggi, termasuk dalam bidang olah raga, bukanlah hal mudah. 

Selain harus didukung dengan latihan teknis yang rutin dan keras, ada faktor-faktor lain yang dipandang sangat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam mengukir prestasi, yakni mental dan gizi.

Hal ini diungkap dalam seminar nasional dengan tema "Mental dan Gizi Penunjang Prestasi" yang digelar UKM Taekwondo Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, pada Sabtu 3 Juni 2023.

"Unisri berkomitmen untuk selalu mendukung raihan prestasi dari para mahasiswanya, dengan memberikan reward yang bisa membuat mereka semakin termotivasi. Namun demikian, di Unisri prestasi di bidang olah raga harus tetap diimbangi dengan aspek akademisnya. Artinya meski mahasiswa itu mencapai prestasi luar biasa di luar, dia tetap harus kuliah," ujar Rektor Unisri, Prof. Dr. Drs. Sutoyo, M.Pd, dalam sambutannya saat membuka seminar yang berlangsung di Aula FE Unisri tersebut.

Bagi Sutoyo, aspek akademis tetap tidak boleh ditinggalkan, karena ke depannya hal inilah yang akan menolong seseorang dalam mewujudkan masa depannya.

"Seorang atlet itu terbatas usia. Saat usianya sudah lewat, maka ijazahnya tentu bisa jadi bekal untuk mendapatkan pekerjaan. Tak hanya itu, seorang atlet juga rawan dengan cedera, yang bukan tidak mungkin akan mengubur karir keatletannya, Kalau sudah begitu mau tidak mau, dia tetap harus mencari pekerjaan dengan bekal ijazah yang dimilikinya," lanjutnya. 

Psikolog Yustinus Joko Dwi Nugroho saat menyampaikan materi dalam seminar yang digelar Unisri

Karena itu, Prof. Sutoyo mengataan bahwa sang mahasiswa juga tetap harus benar-benar menjalani proses kuliah yang benar, agar ijazah yang didapat tetap bisa dipertanggungjawabkan.

"Mahasiswa yang meraih prestasi akan kita berikan beasiswa. Termasuk salah satu contohnya Osanando Naufal yang kemarin sukses meraih medali perak di SEA Games Kamboja. Dia kita beri beasiswa S2 full. Tapi untuk itu dia juga tetap harus kuliah meskipun secara online. Kalau tidak, ya beasiswanya akan kita hentikan. Kita tidak mau lulusan Unisri dapat julukan STIE atau Sekolah Tidak Ijazah Entuk (dapat)," tandas Prof. Sutoyo.

Prof. Sutoyo juga memaparkan bahwa para mahasiswa Unisri selalu dibekali dengan mental yang kuat termasuk attitude yang baik.

"Pembentukan attitude ini selalu kita upayakan agar para mahasiswa ini selalu rendah hati dan berperilaku baik. Jadi meski dia sudah punya segudang prestasi, namun tetap rendah hati dan sopan saat bergaul dengan orang lain. Hal ini tentu akan menjadi nilai tambah bagi sang mahasiswa," ungkapnya.

Salah satu upaya pembentukan mental diwujudkan dalam seminar, yang menghadirkan para ahli di bidangnya.

Dalam seminar yang digelar di Aula FE Unisri lantai 5 ini, dihadirkan Psikolog Yustinus Joko Dwi Nugroho dari Universitas Setia Budi Surakarta serta ahli gizi dr. Amelya Augusthina Ayusari, Sp.GK, M.Gizi dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Yustinus yang juga pernah menjadi seorang atlet banyak memberikan paparan terkait upaya pembentukan mental juara dalam diri, agar tidak mudah menyerah.

"Kepercayaan diri serta fokus menjadi salah satu kunci yang bisa meningkatkan kemampuan diri, sehingga akan membantu dalam mewujudkan prestasi," ujar Yustinus.

Terkait hal ini, pria yang juga berkerja di Lembagta Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ini menyampaikan berbagai teknik yang bisa dilakukan dengan mudah oleh para peserta seminar.

Sementara Amelya lebih banyak berfokus pada penyiapan nutrisi-nutrisi tertentu untuk bisa menunjang kemampuan diri.

"Dengan gizi yang baik, tentu kemmapuan fisik seorang atlet akan benar-benar maksimal. Sehingga dia akan lebih mudah dalam meraih prestasi," jelasnya. //Sik

Type above and press Enter to search.