WARTAJOGLO, Boyolali – Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan PT. PAN Brothers dan PT. Pertamina memfasilitasi kegiatan pelatihan menjahit bagi masyarakat penyandang disabilitas di Boyolali. Pelatihan yang diikuti 20 orang disabilitas digelar di Sekretariat Forum Komunikasi Difabel Boyolali (FKDB) Karya Mandiri, Desa Klewor Kecamatan Kemusu pada Senin 22 Maret 2021.
Dalam pelatihan tersebut, para penyandang disabilitas akan diberi pelatihan menjahit. Dan kegiatan ini akan berlangsung selama 18 hari.
Kepala Diskopnaker Kabupaten Boyolali, M. Syawaludin menjelaskan, bahwa selain kegiatan pelatihan, dilaksanakan juga penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) Program Difablepreneur. Yang mana dalam program ini PT. PAN Brothers akan menerima tenaga kerja dari peserta pelatihan yang lolos seleksi.
Penyandang disabilitas mendapatkan pelatihan menjahit |
Kemudian untuk peserta yang tidak lolos didorong menjadi tenaga informal
atau wirausaha mandiri. Dengan begitu diharapkan akan terbentuk
kelompok UMKM, yang akan diberikan bantuan peralatan serta modal dari
PT. Pertamina selama tiga tahun.
Program Difablepreneur Buka Kesempatan Penyandang Disabilitas Jadi Tenaga Kerja Formal https://t.co/pSjJYLy3Xz
— WARTAJOGLO (@wartajoglo) March 22, 2021
Pihaknya meyakini melalui MoU ini bisa mengakomodir dan memenuhi terwujudnya kesetaraan tenaga kerja dari penyandang disabilitas sesuai dengan UU Nomor 8 tahun 2016. Sebab dijelaskan bahwa perusahaan umum harus terpenuhi minimal satu persen tenaga kerjanya, dari penyandang disabilitas.
“Semoga membawa berkah, membawa semangat bagi teman-teman penyandang disabilitas bahwa mereka punya kesetaraan yang sama. Sehingga mereka termotivasi untuk mampu bersaing, mampu berkompetisi dengan teman-teman yang lain,” harap Syawal.
Sementara itu, ditemui di sela-sela kegiatan pelatihan, Ketua FKDB Karya Mandiri Sri Setyaningsih mengatakan sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sebab dengan pelatihan tersebut, maka para anggota FKDB akan mendapatkan bekal kemampuan, yang bisa membantunya untuk lebih mandiri.
“Kami sangat bahagia dengan pelatihan ini. Sebab yang tadinya teman-teman susah untuk bekerja di garmen, sekarang ada jalan untuk ke sana. Dan untuk teman-teman yang tidak memenuhi standar garmen, dibuatkan UMKM. Sehingga diharapkan mereka dapat mandiri dan berkarya,” ungkapnya. //Mul