TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Menanti Gebrakan Gibran di Kawasan Pasar Ikan Balekambang

WARTAJOGLO, Solo - Sempat dibuka oleh Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Walikota Surakarta, Pasar Ikan Balekambang justru tidak terlalu berkembang. Sebab dengan hanya ada satu pedagang yang berjualan, tentunya hal ini tidak menarik minat masyarakat untuk datang. Terlebih sudah ada 'pasar ikan' lain yang ada di sekitar Pasar Nusukan. Yang dikenal sebagai tempat perkulakan ikan segar di wilayah Solo Raya.

Karena itulah, seiring berjalannya waktu, akhirnya Pasar Ikan Balekambang tak beroperasi. Terlebih setelah Jokowi pindah ke ibukota karena terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya menjadi Presiden RI. 

Suasana Pasar Ikan Balekambang Solo
Suasana Pasar Ikan Balekambang Solo

Vakumnya pasar ikan ini memang cukup disesalkan oleh sebagian masyarakat. Sebab bagaimanapun, pasar ini adalah salah satu impian dari Jokowi untuk membangun pasar khusus ikan di Kota Solo, yang nantinya bisa menjadi pusat perkulakan ikan. 

Hal itu juga yang dirasakan oleh Liesmianingsih, wanita yang memenangkan tender pengelolaan kawasan pasar ikan Balekambang. Dan dorongan untuk kembali menghidupkan pasar ikan ini pun muncul, setelah beberapa pedagang ikan di Nusukan mengajukan permohonan kepadanya untuk membuka kembali kawasan Balekambang. 

BACA JUGA: Pentingnya Pengembangan Wisata Kuliner Ikan di Kawasan Balekambang

"Beberapa pedagang dari Nusukan datang ke saya dan memohon agar menghidupkan kembali pasar ikan Balekambang. Lalu permohonan itu saya sampaikan ke Pak Walikota (FX Rudy) dan langsung disambut dengan baik. Karena sebetulnya Pak Wali juga berencana merelokasi pedagang Nusukan, tapi masih bingung bagaimana formulanya. Akhirnya pasar ini pun kita buka kembali tanggal 3 Februari kemarin," terang Liesmianingsih saat ditemui di lokasi pasar ikan Balekambang pada Sabtu (20/3) malam.

Dibukanya kembali pasar ikan Balekambang tentu bukan sebatas upaya mengakomodasi para pedagang ikan. Namun lebih dari itu, pasar ini adalah wujud dari upaya wanita yang akrab disapa Mbak Lies ini untuk mewujudkan impian dari Jokowi. 

Liesmianingsih saat meninjau pasar ikan yang dikelolanya

"Pasar ini adalah salah satu mimpi Pak Jokowi. Dengan pasar ini maka program gemar makan ikan bisa terwujud. Sebab masyarakat tertutama yang berada di wilayah Solo Raya bisa dengan mudah mendapatkan ikan dan tentunya murah," lanjut wanita yang juga dikenal sebagai pengusaha kuliner ini.

Kini ada sekitar 25 pedagang yang berjualan di pasar ikan Balekambang. Mereka biasanya mulai menggelar dagangan dari pukul 8 malam hingga dini hari. Dan yang menarik, mereka tidak hanya berasal dari wilayah sekitar Solo saja, tapi dari luar daerah, yang memang selama ini dikenal sebagai penghasil ikan.

"Para pedagang ini datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Jepara, Rembang, dan wilayah lain. Dan rata-rata penjualan di pasar ini mencapai 20 - 25 ton per hari. Di mana pelanggannya tak hanya dari wilayah Solo Raya, tapi juga sampai Yogyakarta," tandas Lies.

Karena itu dia berharap agar Walikota Surakarta yang baru, Gibran Rakabuming Raka segera datang untuk meninjau kawasan pasar ikan Balekambang. Sebab kunjungan itu akan memberi arti penting untuk pengembangan kawasan tersebut agar menjadi lebih baik. 

Wisata Kuliner

Upaya pengembangan kawasan pasar ikan Balekambang ini juga terus dilontarkan tokoh pemuda Kota Solo, BRM. Kusumo Putro, SH. MH. Pria yang juga Ketua Aliansi Masyarakat untuk Akuntabilitas Kebijakan Publik (AMAKP) itu memiliki angan-angan, agar ada satu kawasan wisata yang saling terintegrasi di tempat ini. 

BRM. Kusumo Putro (kanan) mendesak walikota Surakarta untuk segera mengembangkan kawasan Balekambang menjadi salah satu destinasi wisata baru

Kusumo melihat ada potensi besar yang bisa dikembangkan dari keberadaan pasar ikan Balekambang, yang itu nantinya akan menjadi salah satu ikon wisata baru di Kota Solo. Yakni kawasan wisata kuliner khusus ikan. Yang rencananya akan dibuat di sepanjang trotoar jalan menuju Taman Balekambang.

Keberadaan tempat wisata kuliner ikan ini nantinya akan saling sinergi dengan pasar ikan. Sebab para pedagang di wisata kuliner bisa mendapatkan bahan baku ikan dnegan mudah. Lalu para pedagang ikan juga mendapat pelanggan baru dari para pedagang di wisata kuliner. Dan satu hal lagi, masyarakat juga bisa menikmati ikan dengan mudah dan murah. 

"Di kawasan wisata kuliner ikan nantinya, para pedagang tidak hanya menjual ikan olahannya. Tapi mereka juga menerima jasa untuk mengolah ikan yang dibeli pengunjung dari pasar. Sehingga masyarakat benar-benar bisa merasakan sensasi yang berbeda saat berkunjung ke kawasan ini. Dan saya yakin dalam waktu singkat, kawasan ini pasti akan semakin berkembang," jelas Kusumo saat meninjau kawasan pasar ikan Balekambang. 

Karena itulah, Kusumo mendesak agar Walikota Surakarta segera bergerak cepat, dengan memasukkan kawasan Balekambang sebagai salah satu prioritas dalam program kerjanya. Sebab baginya salah satu potensi yang bisa dikembangkan di Kota Solo adalah wisata kuliner. Sehingga dengan keberadaan pasar ikan Balekambang yang sudah begitu berkembang, hal ini diikuti dengan pembangunan kawasan wisata kuliner khusus ikan.

"Dalam bayangan saya kawasan wisata kuliner ikan ini nantinya seperti Galabo ke dua. Bersih, rapi dan tertata dengan baik. Sehingga pengunjung bisa nyaman saat datang. Karena itulah, kami mendesak agar walikota segera menindak lanjuti dengan melakukan serangkaian penyempurnaan, terutama dalam sarana dan prasarana pendukung. Terutama terkait penataan lahan parkir. Jadi nantinya kawasan ini benar-benar rapi," pungkas pria yang sedang menyelesaikan Program Doktoral Ilmu Hukum di sebuah perguruan tinggi ternama di Kota Semarang ini. //Sik

Video Terkait:

Type above and press Enter to search.