WARTAJOGLO, Jakarta - Kisah Layla Majnun mungkin sudah tidak asing di telinga sebagian masyarakat Indonesia. Sebab kisah yang disebut-sebut mirip dengan kisah Romeo & Juliet itu kerap dibawakan dalam beragam drama.
Bahkan sebuah film layar lebar yang mengangkat kisah ini pernah dibuat pada tahun 1975, dengan menampilkan Achmad Albar dan Rini S Bono sebagai pemerannya. Dan karena kepopuleran kisah ini, pada awal Februari 2021 lalu kisah ini juga dibuat lagi dalam sebuah film dengan judul yang sama, Layla Majnun. Di mana aktor Reza Rahadian digandeng untuk beradu peran dengan Acha Septriasa, dalam film ini.
Gambaran kisah Layla Majnun dan sang pengarang Nezami Ganjavi (foto: wikipedia) |
Namun sayangnya tak banyak yang tahu sejarah darimana kisah Layla Majnun berasal. Sehingga sempat muncul pandangan bahwa kisah ini datang dari tanah Arab, karena kisah ini memang ditulis dalam bahasa Arab.
Kisah Layla Majnun sendiri adalah karangan sastrawan Azerbaijan yang bernama Nezami Ganjavi (1141-1209). Dominasi kekuatan kekhalifahan Islam pada saat itu, memungkinkan penggunaan Bahasa Arab pada karya-karya Nezami.
Azerbaijan adalah salah satu negara yang pernah menjadi bagian dari Uni Sovyet, yang secara geografis berbatasan dengan Rusia, Turki serta Armenia. Memang tak banyak masyarakat yang mengenal Azerbaijan. Sehingga mereka juga tak tahu kalau karya sastra Layla Majnun berasal dari tokoh di negara ini.
Karena itulah, demi membuka kembali wawasan terkait kisah ini dan tokoh pengarangnya, Kedutaan Besar Azerbaijan menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, untuk menggelar lomba penulisan esai tentang kisah tersebut. Yang mana menjadi bagian dari peringatan 880 tahun kelahiran Nezami Ganjavi.
PWI Pusat bekerja sama dengan kedutaan besar Azerbaijan menggelar lomba menulis esai tentang Layla Majnun |
Hal itu disepakati bersama antara Duta Besar Azerbaijan (merangkap untuk
Singapura, Filipina, dan Timor Leste) H.E Jalal Mirzayev dengan Ketua
PWI Pusat Atal S Depari, pada Jumat (19/3) petang. Yang mana selain
lomba penulisan esai, juga akan ada rencana pertukaran wartawan di
antara kedua negara.
Lomba Esai Layla Majnun di Peringatan 880 Tahun Sang Pengarang https://t.co/kmYw3kvHdr
— WARTAJOGLO (@wartajoglo) March 20, 2021
“Kami membahas beberapa hal strategis dalam hal kerjasama antara PWI dengan Pemerintah Azerbaijan,’’ kata Atal usai mengadakan pertemuan di Kantor PWI Pusat, Jakarta kemarin.
Sementara itu, Jalal Mirzayev menyebut bahwa media adalah mitra strategis yang dapat menyampaikan informasi dari masing-masing negara secara komprehensif. Yang mana dengan kerjasama tersebut diharapkan dapat mempererat hubungan antar kedua negara, khususnya di bidang media.
"Kami akan mengundang sejumlah wartawan Indonesia untuk berkunjung ke Azerbaijan. Sebaliknya, kami akan mendatangkan wartawan asal Azerbaijan ke Indonesia,’’ ujar Mirzayev. //Bang