Foto: Ilustrasi |
Kedua.
Dalam mutasi ini, "orang orang BG" belum terlihat bergerak masuk ke
dalam posisi strategis di era Sigit. Ketiga. Begitu juga orang orang
Idham Azis dan Tito, dalam mutasi Kamis ini masih bertahan di posisi
semula. Belum bergeser ke posisi strategis atau terdepak dari posisinya.
"Keempat.
Yang menarik dalam mutasi pertama Kapolri Sigit ini, posisi Sestama
Lemhanas masih dibiarkan kosong. Sepertinya Sigit masih mencari figur
tepat yang akan digeser ke sana. Apakah Geng Solo akan masuk ke sana
kita tunggu," tukas Ketua Presidium IPW, Netta S
Pane dalam siaran persnya, Jumat (19/2) siang.
Gelombang Mutasi Polri Dimulai. IPW: Geng Solo Masih Kuat https://t.co/XtvYASxBVR
— WARTAJOGLO (@wartajoglo) February 19, 2021
Lalu
dinamika kelima. Ketua tim pembuat naskah uji kepatutan Kapolri Sigit
di Komisi III DPR RI yakni Irjen Wahyu Widada masih belum mendapat tempat. Ia
belum bergeser dari posisinya sebagai Kapolda Aceh. Belum jelas, kenapa
Wahyu belum mendapat tempat. Sementara cukup banyak figur yang "tak
berkeringat" dalam suksesi Kapolri Sigit, dalam mutasi ini sudah
mendapat tempat strategis.
Keenam, mutasi pertama Kapolri Sigit
ini berhasil mereposisi Kabaintelkam, yang semula dipegang mantan ajudan
presiden SBY, Komjen Rycko, diserahkan kepada Kapolda Papua Irjen
Paulus Waterpau. Dan baru kali ini putra Papua mendapat bintang tiga di
Polri. Terjadinya kerumunan massa dalam kepulangan Habib Riziq maupun
kasus penembakan laskar FPI di Tol Cikampek, tak terlepas dari kelemahan
deteksi dini dan antisipasi Baintelkam. Sehingga reposisi di Baintelkam
Polri menjadi sebuah kewajaran dilakukan.
"Kapolri Sigit sangat
sulit untuk melakukan mutasi maksimal di tubuh Polri, terutama dalam
mencapai konsep Presisi yang dicanangkannya saat uji kepatutan di DPR.
Sebab gerbong mutasi yang bisa dilakukan Sigit hanya sebatas pada
bintang dua ke bawah. Sedangkan mutasi di posisi bintang tiga hanya ada
dua tempat yang kosong, yakni Kabareskrim dan Sestama Lemhanas.
Selebihnya, Posisi lainnya masih dijabat oleh jenderal bintang tiga yang
masa dinasnya masih lama, yakni dua tahun lagi. Sehingga perputaran
mutasi dari bintang dua ke posisi bintang tiga sangat terbatas dan
cenderung stagnan, hingga dua tahun ke depan. Apalagi Sigit sendiri baru pensiun di tahun 2027. Kondisi
ini tentunya membuat Kapolri Sigit kesulitan dalam menggerakkan gerbong
mutasi dengan maksimal. Bagaimana pun ini menjadi dilema dalam dinamika
polri ke depan," lanjut Netta.
Di sisi lain, sebagai Kabareskrim
baru tugas Komjen Agus tak kalah cukup berat karena masalah dalam
dinamika masyarakat setahun setelah pandemi Covid cukup berat.
Kebangkrutan sosial, PHK, pengangguran menganga di depan mata yang
otomatis akan memicu angka kriminalitas. Di sisi lain wabah narkoba
sudah merebak kemana mana, termasuk ke internal polri. Tak kalah pelik,
Polri masih punya utang kasus berat, di antaranya kasus penembakan
laskar FPI di tol Cikampek dan pembakaran gereja serta pembunuhan
sekeluarga di Sigi Sulteng. Kasus kasus ini harus segera diselesaikan
agar tidak menjadi api dalam sekam bagi masyarakat. //Ril