Sebuah aksi damai yang diiringi atraksi budaya, rencananya akan digelar warga Solo. Demi mengembalikan kehormatan dan martabat Kota ini, yang telah diacak-acak kelompok intoleran
WARTAJOGLO, Solo - Berbagai peristiwa yang cenderung mengganggu ketenangan, beberapa hari terakhir kerap terjadi di Kota Solo. Sehingga menciptakan keresahan tersendiri di tengah masyarakat.
Tak ingin keresahan terus berlanjut, warga Kota Bengawan itupun mulai bereaksi. Mereka menentang segala bentuk aktifitas yang merusak kedamaian di Kota Solo. Terutama yang dilakukan oleh kelompok-kelompok intoleran.
Karena itulah, mereka merencanakan sebuah aksi besar sebagai bentuk kecintaan mereka pada Kota Solo. Sebab mereka tidak ingin Kota Solo dikotori dan dijadikan ajang membuat kerusuhan. Yang ujung-ujungnya mengganggu ketenangan warga serta merusak martabat Kota Solo sebagai Kota Budaya.
"Saya heran. Kenapa mesti orang-orang itu memilih Kota Solo, untuk bikin gaduh. Dan mereka umumnya bukan orang Solo. Cuma cari panggungnya di Solo. Yang ujung-ujungnya justru bikin warga resah. Karena imbasnya mengganggu ketenangan dan kerukunan warga," ujar BRM Kusumo Putro SH MH, tokoh pemuda Kota Solo, saat ditemui di kawasan Manahan, Minggu (23/8) malam.
Bersama berbagai elemen masyarakat Kota Solo, Kusumo pun berencana menggelar sebuah aksi damai. Yang diikuti dengan atraksi seni budaya. Demi menunjukkan bahwa maayarakat Solo adalah masyarakat yang punya adab dan berbudaya.
Baca Juga:
Harapan Kebangkitan Kota Solo dari Para Seniman
"Warga Solo ini adalah warga yang berbudaya dan cinta damai. Tentu mereka tidak ingin melihat kota kelahiran mereka diacak-acak demi kepentingan politik kelompok tertentu, yang cenderung memecah belah. Karena itulah, kita akan bergerak, untuk menentang segala bentuk gerakan yang merusak kehormatan Kota Solo," lanjut pria yang juga seorang pengacara anggota PERADI Kota Surakarta ini.
BRM Kusumo Putro SH MH saat menjelaskan kepada awak media, tentang rencana aksi damai yang akan digelar |
Kegiatan bertajuk Aksi Untuk Solo Damai dan Bermartabat pun direncanakan akan digelar pada Minggu (30/8) mendatang, di kawasan Gladag. Yang mana dalam rapat persiapan yang digelar, terlihat puluhan elemen masyarakat, baik dari ormas maupun komunitas, menyatakan siap bergabung. Sehingga diperkirakan akan ada ribuan massa yang siap turun ke jalan mengikuti aksi ini.
Baca Juga:
Mewujudkan Perdamaian dengan Penetapan Hari Etika Timur
"Peserta aksi ini adalah gabungan dari berbagai elemen masyarakat, yang peduli dengan Kota Solo. Karena itu kita sepakat namanya Barisan Solidaritas Masyarakat Surakarta Untuk Indonesia," tambah Kusumo yang kerap menggelar berbagai aksi untuk mengkritisi kebijakan publik ini.
Baca Juga:
Urai Keruwetan Hidup dengan Selamatan Nasi Liwet di Malam Suro
Tokoh yang namanya terbilang berpengaruh di Kota Solo ini juga menegaskan, bahwa dirinya punya tanggung jawab moral kepada para leluhur. Untuk selalu menjaga ketenangan kota kelahirannya. Karenanya dia rela berkorban apapun, demi menciptakan Kota Solo yang tenang. Agar warga bisa beraktifitas tanpa rasa was-was.
"Saat ini banyak warga yang sedang susah cari makan. Lha kalau kondisi yang serba susah ini malah dikotori dengan aksi-aksi tidak simpatik, yang merusak kerukunan. Lalu bagaimana warga bisa bekerja dengan tenang. Masak tiap saat harus dibuat pusing dengan ulah kelompok-kelompok yang suka bikin onar. Yang tentunya mengganggu aktifitas pekerjaan," tambahnya.
Karena itulah, aksi yang akan digelar nantinya lebih bertujuan untuk menunjukkan bahwa maayarakat Kota Solo berwibawa, bermartabat, punya harga diri serta saling menghormati. Sehingga tidak boleh ada embel-embel politik dalam aksi tersebut. Yang cenderung bisa memunculkan keretakan dalam hubungan.
"Ini aksi damai yang berawal dari keprihatinan terhadap kondisi Kota Solo. Karena itu, tidak ada lagi embel-embel politik atau dukung mendukung secara politik. Yang ada, kita akan menunjukkan bahwa masyarakat Solo berbudaya. Karena itu saya mengajak semua warga Solo yang peduli dan ingin hidup tennag, untuk ikut dalam akai ini. Kita tunjukkan bahwa kita tidak mau diinjak-injak. Kita tidak mau diacak-acak. Kita tidak mau diadu domba hanya demi kepentingan kelompok tertentu. Yang sengaja ingin membuat gaduh negeri ini," pungkas Kusumo. //sik