Perubahan tatanan kehidupan sebagai penerapan protokol kesebatan, juga berdampak pada munculnya standar baru untuk desain interior
WARTAJOGLO, Solo - Penerapan tatanan kehidupan baru yang dikenal dengan new normal, menyebabkan terjadinya perubahan dan penyesuaian dalam semua bidang, termasuk desain interior. Yang mana ke depannya, penerapan desain interior akan selalu mempertimbangkan standar baru, yang didasari penerapan protokol kesehatan.
Dengan standar baru ini, berbagai aspek dalam desain interior harus diperhitungkan lagi. Baik itu menyangkut besaran ruang dan pengguna, system ventilasi, utilitas bangunan dan material yang digunakan.
Keputusan untuk memilih material khusus sendiri, sangat penting dilakukan. Sebab dengan material tertentu yang anti bakteri, maka bermanfaat untuk memutus mata rantai penularan corona
Untuk itulah, Program Studi Desain Interior, FSRD ISI Surakarta bekerja sama dengan PT. LKS (Laminatech Kreasi Sarana) dan HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia). Menyelenggarakan Live Webminar pada Jumat (26/6) sore. Sebagai bagian dari kegiatan LKS Goes to Campus Online #2, mengenai pentingnya penggunaan material HPL yang anti bacterial dalam perancangan furnitur dan interior.
Dengan judul “Material Sehat untuk Interior” webinar ini menghadirkan 3 narasumber. Yaitu Ahmad Fajar Ariyanto, S.Sn., M.Sn (Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia, Chapter Surakarta), Eko Sri Haryanto, S.Sn., M.Sn (Praktisi dan Dosen Interior ISI Surakarta) dan Rizky Safarini ( Product Specifer Head, PT. LKS VIVERE Group).
Live webinar via Zoom Meeting ini dihadiri 100 peserta dengan moderator Ben Valdi, Marketing Section Head, PT LKS VIVERE Group. Yang mana dalam webinar itu dibahas kriteria baru pada pemilihan material untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kenyamanan dalam ruang.
Disebutkan bahwa teknologi baru akan memunculkan berbagai jenis material baru yang lebih baik. Salah satunya adalah material jenis HPL (High Pressure Laminated) yang memiliki feature anti bacterial.
HPL Wilsonart dan Arborite yang diproduksi PT LKS, memiliki lapisan overlay paper pada bagian permukaan. Sehingga dapat meminimalisir goresan, kuat, awet mudah dalam perawatan, dan tersertifikasi anti bacterial material sejak tahun 2008
"Kegiatan ini merupakan salah satu wujud dari visi Program Studi Desain Interior, FSRD, ISI Surakarta dalam memperluas jaringan kerjasana dan kolaborasi antara akademisi, asosiasi profesi dan dunia industri," jelas Ahmad Fadjar Ariyanto, S.Sn., M.Sn, Kaprodi Desain Interior FSRD ISI Surakarta, yang jadi salah satu pembicara. //lis