Besarnya hadiah yang ditawarkan mendorong banyak penghobi pancing berbondong-bondong mengikuti lomba
WARTAJOGLO, Sragen - Diiringi alunan musik dangdut dari sebuah organ tunggal, Landak tersenyum lebar saat menerima amplop dari Danan Sumardi. Amplop berisi uang tunai sebsar Rp. 750 ribu itu adalah hadiah utama dari lomba mancing, yang digelar oleh Danan di kolam pemancingan Mardi Lestari, miliknya.
Pria paruh baya asal Desa Gesi Kulon itu berhasil menyisihkan sekitar 70 peseeta lain, karena mendapatkan ikan terbesar di lomba itu. Total berat ikan bawal yang berhasil dipancingnya mencapai 1,45 kg. Yang mana berat ini tidak bisa diimbangi pemenang berikutnya, yang hanya berhasil mendapatkan ikan seberat 825 gram.
Tentunya hal ini jadi berkah tersendiri bagi Landak, yang memang sudah beberapa kali mengikuti lomba di situ. Sehingga diapun berniat untuk terus mengijjti berbagai gelaran even lomba di kolam pancing Mardi Lestari.
Ya. Meski baru dibuka sekitar dua bulan terakhir, keberadaan kolam pancing Mardi Lestari cukup memberi hiburan tersendiri bagi warga di wilayah Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen. Karenanya tiap kali event lomba yang digelar seminggu dua kali, seluruh tiket yang berjumlah sekitar 70 an, selalu ludes. Terlebih Danan sebagai pemilik dan penyelenggara lomba, selalu memberikan iming-iming hadiah besar bagi para pemenangnya.
Danan Sumardi menggeliatkan ekonomi dengam membuka kolam pancing |
"Ikut lomba di sini nggak ada ruginya. Sebab hadiah yang kami berikan banyak. Tak hanya ikan terbesar atau terberat, kami juga memberi hadiah untuk perolehan ikan terbanyak. Bahkan masih ada lagi undian doorprize. Yang gak dapat hadiah juga gak rugi. Bayar Rp. 100 ribu, bisa dapat ikan 5 sampai 10 kg. Kalau dijual per kilonya Rp. 20 ribu," ujar Danan saat dinumpai di sela-sela pelaksanaan lomba pada Minggu (28/6) siang.
Dengan perhitungan seperti itu, Danan sendiri mengaku tidak mengambil untung banyak. Bahkan bisa jadi bila dihitung dari modal pembuatan kolam tersebut, hasilnya tentu tidak sebanding. Namun bagi Danan yang terpenting bukannya mencari untung. Tapi lebih pada upaya menggerakkan roda perekonomian di wilayah Gesi.
Dengan adanya kolam pancing itu, selain bisa memberikan hiburan tersendiri bagi warga. Bisa dimanfaatkan untuk jenis usaha lain. Dalam hal ini penjual makanan dan minuman, yang bisa mendapatkan banyak pembeli saat berlangsungnya lomba.
"Semua memang berawal dari pandemi corona. Di mana saya berpikir bisnis apa yang cocok untuk menggerakkan oerekonomian. Lalu saya lihat banyak warga sini (Gesi) yang suka mancing. Bahkan mereka rela pergi jauh-jauh hanya untuk mancing. Makanya kemudian saya terpikir untuk membuat kolam pancing. Agar bisa mengakomodir hobby warha, sekalivus membuka peluang bagi usaha yang lain," kenang mantan bendahara sebuah partai politik ini.
Di kolam pancing Mardi Lestari yang berada di Dukuh Winong, Desa Blangu, Kecamatan Gesi, Sragen itu terdapat dua buah kolam berukuran sekitar 10 X 40 meter. Di kolam pertama diisi dengan ikan bawal dan nila. Sementara di kolam ke dua diisi ikan lele.
Peserta lomba berjajar menunggu kail yang mereka pasang |
"Untuk kolam lele kami buka hanya malam dengan sistem kompetisi. Di mana nanti tiap kali perolehan ikan, akan dihitung sebagai poin. Yang akan diakumulasikan dan dibuat peringkat. Nah yang nilianya paling tinggj, dialah pemenangnya. Tapi ikannya tidak dibawa pulang," urai Danan.
Kini setelah beberapa kali menggelar lomba dan kompetisi, pihaknya sedang mempersiapkan event dengan hadiah super mewah, yakni mobil dan motor. Even yang akan digelar pada akhir bulan Juli 2020 mendatang, diharapkan bisa semakin meningkatkan antusiasme warga untuk menekuni hobi memancing. //sik
Video Terkait: