Ratusan santriwati Pondok Modern Gontor Putri, terpaksa harus tertahan selama beberapa jam di Terminal Tirtonadi. Untuk menjalani serangkaian pemeriksaan sebagai bagian dari protokol pencegahan Covid-19
WARTAJOGLO, Solo - Ada pemandangan berbeda yang terlihat di terminal Tirtonadi pada Minggu (12/4) pagi. Suasana terminal yang dalam beberapa minggu ini selalu lengang akibat kebijakan social distancing, tiba-tiba berubah ramai. Ratusan orang terlihat keluar dari lima buah bus, dan bergerombol di pelataran terminal.
Ya, pagi itu rombongan santriwati dari Pondok Modern Gontor Putri masuk ke terminal. Mereka adalah sebagian dari ribuan santriwati yang kebetulan sedang libur akhir tahun ajaran.
"Kebetulan sekarang sedang masa libur akhir tahun ajaran. Sehingga memang waktunya para santri pulang. Selain agar mereka bisa kembali berkumpul dengan keluarga, kondisi di pondok juga tidak memungkinkan kalau mereka harus menunggu. Sebab pada saat libur seperti ini, sudah ada jadwal lain di pondok untuk santri lain, yang tidak mungkin diubah," jelas Muhammad Hasby Sidiq, ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor wilayah Solo Raya.
Pihak pondok sendiri menyadari kondisi wabah yang sedang melanda. Karena itulah jauh-jauh hari pihak pondok sudah menerapkan social distancing. Di mana selama dua bulan terakhir tidak boleh lagi ada tamu yang datang. Bahkan paket barang juga tidak diperkenankan masuk.
Protokol Ketat
Selain itu, beberapa hari sebelum keberangkatan, mereka sudah melakukan koordinasi dengan pihak terminal Tirtonadi. Hal ini dilakukan karena walikota Solo, FX Rudy Hadyatmo sempat melarang pemudik masuk Solo. Sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran virus corona.
Petugas terminal melakukan pemeriksaan suhu tubuh pada santriwati Pondok Gontor |
"Kami memang menyarankan agar mereka turun di terminal, agar lebih mudah dalam pengawasannya. Karena itulah kami meminta data-data lengkap mereka, serta mempersiapkan protokol ketat di pintu keluar. Kami menempatkan tim kesehatan untuk memeriksa mereka satu per satu. Agar ada kepastian kondisi kesehatan para santri itu, setelah keluar dari terminal," ujar Joko Sutriyanto, Kepala Terminal Tirtonadi.
Dalam rombongan itu ada sekitar 170 santriwati. Ditambah dengan pafa pengiringnya, jumlahnya hampir 200 orang. Karena itulah begitu turun darj bus, mereka tidak bisa secara langsung masuk ke lobby terminal untuk keluar.
"Mereka kita bagi dalam beberapa gelombang. Jadi setelah dari halaman, mereka akan masuk ke ruang tunggu VIP. Di sini tempat duduk tidak bisa berdekatan, karena kami menerapkan physical distancing. Lalu setelah itu ada pemeriksaan dokumen-dokumen serta kondisi fisik. Baru terakhir diserahkan ke keluarga yang sudah menjemput di pintu keluar," lanjut Joko.
Joko Sutriyanto, Kepala Terminal Tirtonadi |
Dari seluruh santriwati yang datang, selanjutnya dipilah lagi. Di mana mereka yang beralamat di Solo, langsung diarahkan untuk menuju ke Posko Karantina di Graha Wisata. Tujuannya agar bisa dilakukan pengecekan lebih dalam, untuk memastikan apakah perlu mendapat karantina atau tidak. Sementara yang di luar Solo, langsung diserahkan ke keluarga masing-masing.
"Kami tentu tidak ingin kecolongan. Karena bagaimanapun, sesuai himbauan walikota agar tidak mudik, tentu kami harus melakukan pengawasan ketat kepada setiap pemudik yang datang ke Solo," pungkas Joko. //sik