Keberadaan SAM diharapkan bisa menjadi wadah bagi para seniman Kota Solo, untuk memajang karya mereka, dan mendapat apresiasi secara materi
WARTAJOGLO, Solo - Setelah sempat disosialisasikan pendiriannya, pasar seni Solo Art Market (SAM) yang berada di kawasan pedestrian Omah Sinten, Ngarsopuro, akhirnya resmi dilaunching. Diisi dengan kegiatan melukis bersama, acara ini dihadiri oleh para pejabat pemerintahan tingkat kecamatan dan kelurahan, seniman, pemerhati seni, pelaku kreatif, dan warga masyarakat.
Acara yang berlangsung pada Sabtu (7/3) siang itu diramaikan dengan beragam kegiatan seni. Selain melukis bersama di media kain putih berukuran 1X3 meter, juga diisi dengan berbagai seni pertunjukan, sesi fotografi model, happening art, karikatur on the spot, tatah sungging wayang kertas, aksi merajut, dan demo kreatif dari peserta lainnya.
BACA JUGA:
Keberadaan SAM sendiri berawal dari kecintaan dan kepedulian terhadap budaya dan seni, serta untuk menghidupi para kreator yang bekerja di bidang seni. Selain itu juga untuk mengangkat eksistensi dan kontribusi seniman dan pelaku industri kreatif se-Solo Raya.
Konsep SAM sebagai ruang kreatif berupa pasar seni yang unik dan apik dibuat untuk menunjukkan eksistensi industri kreatif. Sehingga dapat menarik wisatawan dan menjadi destinasi wisata di Solo, melalui produk yang dijual.
Untuk produk-produk yang ditawarkan adalah yang bersifat mass product, berupa karya buatan tangan dengan jumlah produk terbatas dan memorabilia seperti souvenir yang mudah dibawa. Dan karya yang dijual ini digarap dengan kemasan yang serius, unik, sebagai produk kenangan.
Pembiayaan pasar seni ini merupakan hasil dari gotong royong para seniman dan pelaku kreatif lainnya. Di mana para pegiat, para pendiri patungan untuk bisa menyelenggarakan acara ini. Tapi yang paling penting sebenarnya adalah kehadiran para seniman, crafter, dan pelaku kreatif ini.
BACA JUGA:
"SAM yang terdiri dari 35 peserta ini merupakan wujud kegotong-royongan kita bersama, untuk membangun sebuah pasar seni. Yang diharapkan akan menjadi sebuah ruang publik budaya, yang bisa menjadi daya tarik wisata Kota Solo ke depannya," jelas Heru Mataya koordinator SAM.
SAM sendiri didirikan berawal dari ide gagasan untuk membuat wahana atau media yang representatif bagi seniman lukis, crafter, kreator, dan pelaku kreatif lainnya. Di mana bisa untuk memajang dan memasarkan produk karya seni dan fungsional, khususnya di kota Solo.
"SAM nantinya akan jadi pusat pasar seni di Solo Raya, yang akan digelar rutin setiap hari Sabtu mulai jam 09.00 - 17.00 WIB. Lokasi di sekitar pedesterian Omah Sinten, Ngarsopuro. Dan tempat ini nantinya diharapkan dapat menjadi rujukan pasar seni dan destinasi wisata baru di Solo, " pungkas Heru. //bang