Untuk mencegah krisis air pada musim kemarau, dilakukan reboisasi di kawasan Embung Doho
WARTAJOGLO, Wonogiri - Krisis air bersih yang kerap terjadi di Kabupaten Wonogiri, mendorong berbagai pihak untuk melakukan langkah-langkah strategis. Dalam hal ini melakukan kegiatan reboisasi di daerah-daerah kritis. Agar nantinya pohon-pohon yang ditanam bisa mengikat air, dan dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.
Karena itulah, jelang peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh pada 22 Maret mendatang, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan kunjungan kerja ke Embung Doho, di Kecanatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri pada Rabu (19/2). Di sini selain memantau kondisi embung, Ganjar juga melakukan gerakan reboisasi bersama jajaran Forkompimda Wonogiri.
Sekitar 10 ribu pohon berbagai jenis disiapkan untuk kegiatan itu. Yang mana pohon-pohon itu akan ditanam di beberapa tempat di sekitar embung. Sehingga ke depannya bisa menjamin ketersediaan air di kawasan tersebut, serta mengurangi sedimentasi karena erosi.
"Sedimentasi di Waduk Gajah Mungkur sudah sedemikian parah. Dan hal itu bisa diatasi dengan menjaga bagian hulunya agar tidak erosi. Yabg salah satu caranya adalah dengan melakukan reboisasi," ujar Gubernur dalam sambutannya di depan jajaran Forkompimda dan masyarakat sekitar embung.
Usai pemberian sambutan, oroses penanaman pohon pun dilaksanakan seluruh anggota Forkompimda. Tampak Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing serta Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf). Imron Masyadi, ikut melakukan penanaman.
"Semoga dengan kegiatan ini kita bisa senantiasa menjaga kelestrian alam. Sehingga tak ada lagi bencana yang mengancam," ujar Kapolres Wonogiri di sela-sela kegiatan penanaman pohon yang dilakukannya. //sik