TfG6TUW8BUO7GSd6TpMoTSd7GA==
,, |

Headline News

Tolak Politik Dinasti, GARUDA Dukung PUGUH


Buruknya efek politik dinasti, mendorong sebagian masyarakat Solo 'menolak' sosok Gibran sebagai calon walikota

WARTAJOGLO, Solo - Munculnya nama Gibran Rakabuming dalam bursa calon walikota Surakarta memang sempat membuat situasi di internal PDI - Perjuangan Kota Solo bergejolak. Pasalnya dari awal, DPC sudah mengusung nama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa (PUGUH) sebagai calon, dalam perhelatan pilwali September 2020 mendatang. Sehingga dengan munculnya nama Gibran yang juga mendaftar melalui partai yang sama, dikhawatirkan akan memunculkan perpecahan.

Gibran yang terbilang sosok baru di dunia politik, dipandang belum memiliki kecakapan untuk bisa memimpin Kota Solo. Karenanya 'penolakan' sempat muncul dari sebagian kader partai berlambang kepala banteng moncong putih itu.

"Memimpin Kota Solo bukan perkara mudah. Ada banyak problem yang harus diselesaikan. Dan hal itu hanya bisa dilakukan oleh mereka yang sudah berpengalaman," ujar BRM. Kusumo Putro, SH, MH, ketua ormas Front Pembela Pancasila saat ditemui di kawasan Jalan Ronggowarsito, Kota Solo, Jumat (3/1) siang. 


Ketua GARUDA, Kusumo Putro saat mendeklarasikan dukungan untuk PUGUH

Hal itu pula yang mendasari Kusumo dan kawan-kawannya yang tergabung dalam GARUDA (Gerakan Rakyat Untuk Daerah Kota Surakarta), mendeklarasikan diri untuk memberi dukungan pada pasangan PUGUH. Gerakan ini sendiri menurut Kusumo merupakan ungkapan harapan dari rakyat Kota Solo, untuk memiliki pemimpin yang bisa membawa mereka ke kondisi yang lebih baik.

“Deklarasi ini nanti akan kita lakukan pada hari Selasa tanggal 7 Januari 2020, di Pendapa Taman Budaya Jawa Tengah, Surakarta. Kenapa kita pilih tempat ini? Karena di sini ada sebuah pendapa joglo yang sangat besar, yang bisa menampung banyak orang. Selain itu, joglo sendiri bagi masyarakat Jawa merupakan symbol pengayoman. Sehingga kami harapkan, calon walikota Solo nanti, dalam hal ini Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa, benar-benar merupakan sosok yang bisa mengayomi seluruh masyarakat,” sambung Kusumo.

Kader Pecundang

Bukannya tidak mau mendukung Gibran, sebagai simpatisan dari PDI-P, Kusumo menegaskan bahwa dirinya akan patuh pada putusan DPC saat ini, yang mengusung pasangan PUGUH. Sehingga sebelum rekomendasi dari DPP PDI-P turun, terkait siapa yang akan ditunjuk. Maka menurut Kusumo semua kader dan simpatisan wajib untuk mendukung PUGUH.

“Makna pengertian tegak lurus adalah patuh pada putusan yang ada. Dan saat ini putusan yang ada adalah putusan DPC yang mengusung PUGUH. Karena itu sebagai kader dan simpatisan, adalah wajib hukumnya untuk mendukung putusan itu, sampai saat nanti rekomendasi dari pusat turun. Bagi yang tidak bersikap, menurut saya dia itu pecundang," lanjut pria yang kerap mengadakan aksi untuk mengkritisi berbagai permasalahan sosial dan politik di Kota Solo ini.

Namun demikian, Kusumo tetap berharap bahwa rekomendasi DPP PDI-P akan jatuh ke tangan Achmad Purnomo. Agar serangkaian program kerja yang selama ini sudah berjalan dengan baik bisa diteruskan. Selain itu, dengan memberikan rekomendasi ke Achmad Purnomo, hal itu juga akan menepis adanya politik dinasti di dalam partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri itu. 

Ya. Seperti diketahui, Gibran Rakabuming adalah anak sulung Presiden RI Joko Widodo. Ada pandangan bahwa kemunculan Gibran adalah bagian dari upaya klan Jokowi termasuk PDI-P, untuk melanggengkan kekuasaan. Sehingga meski belum memiliki pengalaman dan kiprah apapun di dunia politik, sosok Gibran dimunculkan untuk ikut bersaing di pilwali.

Dengan status sebagai anak presiden, tentu peluang Gibran untuk mendapat rekomendasi dari DPP PDI-P, dalam hal ini Megawati Soekarnoputri, sangat besar. Hal itulah yang kemudian membuat situasi di tubuh DPC PDI-P Solo agak menghangat, karena terkesan ada perpecahan. Meski secara institusi, partai ini tetap mengusung dan mendukung pasangan PUGUH. 

“Bagi saya politik dinasti itu sangat buruk, dan saya tidak setuju dengan pemaksaan politik dinasti. Terlebih bila sosok yang ditampilkan belum memiliki kapasitas yang mumpuni. Karena bukan tidak mungkin pada akhirnya justru bisa memunculkan permasalahan baru. Maka dari itu saya sangat berharap nantinya Ibu Megawati Soekarnoputri, bisa lebih bijak dalam memuuskan dengan memberi rekomendasi pada Achmad Purnomo,” tegas Kusumo.

Deklarasi Garuda yang menjadi satu-satunya deklarasi pemberian dukungan terbesar ke pasangan PUGUH, sedianya akan diikuti lebih dari 70 elemen masyarakat yang tergabung dalam berbagai organisasi. Ribuan orang diprediksi akan datang memadati area deklarasi ini. Yang bisa menjadi bahan pertimbangan bagi PDI-P pusat, untuk menjatuhkan rekomendasi ke Achmad Purnomo, karena memiliki basis massa pendukung yang kuat. //sik

Type above and press Enter to search.