Sebagai pelopor pembelajaran secara online. UT diharapkan bisa ikut membantu peningkatan kualitas SDM, dengan menjangkau kelompok masyarakat yang tidak tersentuh perguruan tinggi konvensional.
WARTAJOGLO - Kesadaran tidak bisa berjalan sendiri dalam memberikan akses pendidikan tinggi secara luas ke seluruh masyarakat, mendorong Universitas Terbuka (UT) untuk terus menjalin kerjasama dan membentuk jaringan dengan berbagai stakeholder. Sebab dengan begitu, masyarakat yang tidak memiliki kesempatan untuk kuliah secara konvensional, bisa tetap mendapatkan akses menempuh jenjang pendidikan lanjutan itu.
Berdiri sejak 35 tahun yanng lalu, UT merupakan perguruan tinggi dengan konsep kampus jarak jauh. Yang memiliki keunikan dan berbeda dengan kampus negeri lain. Salah satunya adalah daya jangkau yang luas dalam melayani mahasiswa. Dan memberikan akses pendidikan kepada mahasiswa sampai ke daerah pelosok. Oleh karena itu, UT harus menjalin kerjasama dengan para stakeholder untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar mahasiswa di daerah masing-masing.
Hal itu juga yang dilakukan oleh UT Surakarta, demi mewujudkan misinya. Untuk kesekian kalinya lembaga ini menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Yang diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman, di Grand Ballroom The Sunan Hotel Solo, pada Senin (18/11) siang.
Direktur UT Yulia Budiwati memberikan cinderamata ke para mitra kerja UT |
Dalam acara bertajuk Penjalinan dan Pemantapan Kerjasama Universitas Terbuka Surakarta itu, UT Surakarta menjalin kerjasama dengan beberapa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di wilayah Solo Raya. Yang mana jalinan kerjasama itu menyangkut penyediaan sarana dan prasarana penyelenggaraan pendidikan. Dan dalam hal ini aspek tersebut terkait bidang pengajaran mahasiswa, pengabdian masyarakat ataupun penelitian dan peningkatan sumber daya manusia.
Selain dengan dinas-dinas pendidikan kabupaten, dilakukan juga perjanjian kerjasama dengan Fakultas Hukum UNS dalan bidang praktikum. Lalu penandatanganan nota kesepahaman dengan Kemenag Kabupaten Sukoharjo dalam bidang peningkatan kualifikasi pendidikan masyarakat. Yang mana dalam hal ini bekerjasama dengan Ikatan Guru Roudhatul Atfal (IGRA) Sukoharjo.
Lembaga lain yang juga dirangkul adalah STIKES Nasional, terutama terkait bidang Program Mata Kuliah Mandiri (PMKM). Serta Unversitas Widya Dharma Klaten, dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi. Dan yang terakhir jalinan kerjasama dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Yang menyangkut peningkatan kualitas SDM, Tenaga Ahli, Kegiatan Ilmiah, KKN dan Praktek Kerja Lapangan.
Terkait hal ini, Direktur UT Surakarta Dra. Yulia Budiwati, M.Si mengatakan bahwa dengan kondisi yang demikian, hal terpenting adalah pembelajaran e-learning. Di mana tiap mahasiswa harus memahami metode pembelajaran seperti ini.
"Metode pembelajaran e-learning bukan perkara muda. Sebab saat ini mayoritas perguruan tinggi di Indonesia belum menerapkan metode pembelajaran seperti itu. Karenanya UT harus membangun sistem baru. Yang dengan pengalamannya selama 35 tahun diminta untuk mentrasfer pengalaman penerapan metode pembelajaran ini ke perguruan tinggi lain. Dari sinilah pada akhirnya kita bisa saling kerjasama untuk saling melengkapi," jelasnya saat ditemui usai acara penandatangan perjanjian dengan para mitra.
Jalinan kemitraan terkait e-learning ini terutama dilakukan dengan STIKES Nasional. Di mana UT sebagai pelopor e-learning di Indonesia mewadahi STIKES Nasional untuk melaksanakan sistem pembelajaran blender learning. Yakni perpaduan kegiatan belajar melalui tatap muka dan secara online.
Dengan jalinan-jalinan kerjasama itu, diharapkan nantinya bisa lahir lulusan-lulusan UT yang berkualitas. Karena itu juga, UT terus menjalin koordinasi dengan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) bisa meningkatkan akreditasi dari lembaga tersebut.
"Saat ini untuk lembaga, UT masuk akreditasi B. Tapi untuk program studi, beragam. Ada yang A dan ada yang B. Tapi kami terus berupaya melakukan koordinasi dengan BAN-PT demi peningkatan akreditasi itu," sambung Yulia.
Direktur UT bersama Bupati Karanganyar usai penandatanganan kerjasama |
Sementara itu di sisi lain, Bupati Karanganyar, Yuliatmono menyambut baik jalinan kerjasama dengan UT. Sebab menurutnya keberadaan UT saat ini sesuai dengan kondisi jaman yang masuk di era revolusi industri 4.0. Yuliatmono berharap agar jalinan kerjasama itu bisa terus berlanjut, demi peningkatan kualitas SDM.
"Bagi saya UT adalah jawaban dari era digital saat ini. Di mana jauh sebelum masyarakat mengenal belajar secara online, UT sudah melakukannya. Hingga akhirnya di era digital saat ini, semua harus menerapkan sistem seperti itu. Semoga UT terus berjaya dalam ikut membangun SDM Indonesia yang lebih baik," ujar Yuliatmono dalam sambutannya usai melakukan penandatanganan kerjasama antara Pemkab Karanganyar dengan UT. //her