Dalam proses rehabilitasi, pasien gangguan jiwa diarahkan untuk mengekspresikan kemampuan seni mereka. Agar bisa diketahui jenis permasalahan yang dialami.
WARTAJOGLO - Eko, sebut saja namanya demikian, terus berceloteh sambil sesekali bernyanyi sendiri, sembari menggoreskan busa bertinta di atas lembaran kanvas. Coretan warna warni terus dibuat pria 30 tahunan ini, hingga tercipta motif warna warni yang cukup indah.
"Saya itu sebenarnya pinter nggambar. Makanya kalau cuma bikin kayak gini aja gampang," celotehnya saat ditanya terkait apa yang dilakukan.
Eko adalah satu dari sekian banyak pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin, Kota Solo, yang mengikuti kegiatan RSJ Plus, pada Selasa (13/11) siang. Sebuah kegiatan yang digagas pihak rumah sakit bersama komunitas seniman Rumah Banjarsari. Untuk membantu proses terapi di instalasi rehabilitasi.
"Di sini ada sekitar 50 - 70 pasien, yang menjalani proses rehabilitasi. Dalam proses ini, bisa dikatakan bahwa pasien sudah hampir sembuh. Karena itu kita berikan terapi-terapi khusus yang merangsang dirinya untuk mengekspresikan perasaannya. Dalam hal ini kita arahkan dalam bentuk seni, baik itu menyanyi, melukis atau bentuk yang lain," jelas Pebriyanto, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psiko Sosial RSJD dr. Arif Zainudin
Kegiatan seni disebut Pebriyanto cukup efektif untuk membantu proses pemulihan seorang pasien. Sebab dari hasil karya yang dibuat, bisa dianalisa terkait permasalahan yang sedang dialami seorang pasien. Sehingga proses terapi bisa lebih tepat dan efektif.
"Terkadang seorang pasien tidak mengetahui apa yang sedang dialaminya. Hingga saat dia diarahkan untuk berekspresi, dari situ kita bisa tahu masalah apa yang ada dalam dirinya," sambung Pebriyanto.
Namun Pebriyanto juga menegaskan bahwa untuk kegiatan seperti ini, seorang pasien tidak bisa dipaksa. Jadi mereka akan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri. Makanya dari sekitar 50 lebih pasien, yang tertarik ikut melukis hanya sekitar 8 orang.
Sementara itu, Yogie Irawan, art director dari komunitas seniman Rumah Banjarsari menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menampung ekspresi seni dari para pasien gangguan jiwa. Yang selanjutnya hasil karya mereka akan dibuat menjadi berbagai souvenir, untuk dibagikan secara gratis dalam acara seminar tentang seni, yang akan digelar pada tanggal 29 November 2019 mendatang.
Yogie juga menjelaskan bahwa sempat ada keraguan saat akan menggandeng rumah sakit jiwa. Sebab pihaknya khawatir akan muncul pandangan ada upaya eksploitasi. Namun setelah melalui berbagai diskusi, akhirnya diputuskan untuk tetap melanjutkan kegiatan tersebut.
"Di sini kita ingin mendapatkan ekspresi abstrak dari para pasien. Karena itu mereka tidak kita arahkan untuk menciptakan bentuk tertentu. Tapi ternyata banyak yang bisa menciptakan gambar-gambar menarik," jelasnya sembari menambahkan bahwa kegiatan RSJ Plus digelar selama 3 hari hingga Kamis (15/11) besok. //sik