Demi mengantisipasi terjadinya tindak kriminal, petugas Polsek Jatipurno membubarkan pesta miras yang dilakukan sekelompok pemuda
WARTAJOGLO - Aroma alkohol tercium semerbak saat petugas Polsek Jatipurno mendekati kawasan Lapangan Tenis, Lingkungan Kuryo, Kelurahan Jatipurno, pada Minggu (24/11) malam. Hal inilah yang tidak bisa membuat sembilan orang pemuda mengelak, saat mereka diperiksa dengan tuduhan dugaan pesta minuman keras. Sampai akhirnya sebotol 1500 ml minuman jenis ciu, ditemukan di salah satu tas gerombolan itu.
Kedatangan petugas ke lokasi tersebut karena adanya laporan dari warga yang resah, dengan ulah para pemuda itu. Yang mana dikhawatirkan akan memicu terjadinya kericuhan. Mengingat kawasan itu kabarnya kerap dijadikan ajang pesta miras oleh gerombolan-gerombolan pemuda.
Mendapati laporan itu, petugas pun langsung meluncur ke lokasi. Sebab hal ini merupakan salah satu tugas pokok Polri dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. Yang tujuannya agar terwujud kemitraan serta membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri.
Baca Juga:
Dengan temuan barang bukti seboyol ciu, petugas pun langsung menggiring para pemuda itu ke kantor mapolsek Jatipurno, untuk dimintai keterangan. Alasan untuk mengusir hawa dingin pun, keluar dari mulut mereka. Sebab seiring dengan datangnya musim hujan, suhu di wilayah Jatipurno yang berada di lereng Gunung Lawu sisi selatan itu, cukup dingin.
Namun demikian, petugas tidak begitu saja percaya. Sebab seringkali ajang pesta miras, berbuntut terjadinya tindak kriminal. Karenanya pembinaan singkat berupa wejangan diberikan kepada para pemuda yang rata-rata masih berusia 20 tahunan itu.
“Kami bawa mereka ke Mapolsek. Lalu kami lakukan pendataan serta kami berikan himbauan dan pembinaan agar tidak mengulangi lagi perbuatannya,” ujar Kapolsek Jatipurno Iptu Edi Hanranta mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati, SIK, MSi, Senin (25/11) siang.
Pembinaan moral memang sangat penting untuk para remaja seperti kesembilan pelaku pesta miras tersebut. Sebab di usia-usia seperti mereka, potensi terjerumus ke kenakalan remaja sangat besar. Apalagi bila mereka salah dalam memilih pergaulan.
"Dengan adanya kejadian tersebut kita berharap agar para orang tua lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka. Agar jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas dan kenakalan remaja di kemudian hari," pungkas Edi. //sik